Bersama Malaysia dan Vietnam, KKP Mencari Kapal Ilegal Fishing yang Tenggelam di Laut Natuna Utara

Di luar ilegal fishing yang dilakukan, joint rescue ini merupakan bagian dari tindakan kemanusiaan dan bentuk keprihatinan atas insiden tenggelamnya KIA berbendera Vietnam tersebut.

Bersama Malaysia dan Vietnam, KKP Mencari Kapal Ilegal Fishing yang Tenggelam di Laut Natuna Utara
Ilustrasi/ Dok. KKP

MONITORDAY. COM - Ikhtiar Search and Rescue (SAR) terhadap nelayan pelaku ilegal fishing yang tenggelam di Laut Natuna Utara masih terus di awasi. Bahkan, saat ini Joint Rescue yang melibatkan Ditjen PSDKP-KKP, BASARNAS, TNI AL, Coast Guard Vietnam dan Basarnas Malaysia masih terus melakukan pengawasan di lokasi tenggelamnya kapal BD 92039 TS yang tenggelam saat melakukan perlawanan ketika akan ditangkap oleh KP. Orca 03.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Tb Haeru Rahayu mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh KKP dan instansi terkait yakni bagian dari operasi kemanusiaan. Dalam insiden perlawanan serta ilegal fishing yang sudah dilakukan, KKP tetap mengedepankan aspek humanistis, sehingga tidak terpisahkan dari komitmen pemberantasan illegal fishing.

"Di luar ilegal fishing yang dilakukan, joint rescue ini merupakan bagian dari tindakan kemanusiaan dan bentuk keprihatinan atas insiden tenggelamnya KIA berbendera Vietnam tersebut," kata Haeru dalam keterangan tertulis, Rabu (29/04/2020).

Selain itu, Haeru mengapresiasi soliditas aparat di lapangan yang telah bekerjasama bahu-membahu dalam pelaksanaan SAR yang dilakukan. Terkait hal tersebut menunjukkan bahwa semua instansi memiliki concern yang sama dimana saat ini prioritasnya adalah SAR.

"Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada TNI AL, BAKAMLA, BASARNAS, dan tentu saja Coast Guard Vietnam dan Basarnas Malaysia yang sudah bergabung dalam upaya pencarian yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa ada semangat kerja sama yang baik antar aparat di lapangan," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono menerangkan bahwa selain joint rescue ini, KKP juga telah berupaya melaksanakan serangkaian upaya berkaitan dengan SAR kapal yang tenggelam tersebut.

"Selain dengan KP. Orca 03, KP. Orca 02, KP. Hiu Macan dan KP. Hiu Macan Tutul 02 yang bersama-sama dengan KMN Pulau Nipah (BAKAMLA) dan KRI Bontang (TNI AL). Kami juga menggunakan pesawat air surveillance untuk melakukan penyisiran di lokasi," ujarnya.

Lebih lanjut, Pung juga mengungkapkan setelah kejadian tersebut, pihaknya segera berkoordinasi dengan BASARNAS untuk meminta rilis berita permintaan SAR kepada Command Center BASARNAS, yang kemudian ditindaklanjuti dengan komunikasi antara pihak BASARNAS dan SAR Malaysia serta newsletter permintaan SAR kepada kapal-kapal yang berada di sekitar area tersebut.

"Hal ini menunjukkan bahwa kita sama sekali tidak abai atas insiden kemanusiaan yang terjadi tersebut. Semua aparat di lapangan masih terus berupaya melakukan hal terbaik kaitannya dengan pencarian dan penyelamatan awak kapal yang tenggelam tersebut," pungkasnya.

Sebelumnya, 1 Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam tenggelam di Laut Natuna Utara pada (20/04/2020). Kapal tersebut melakukan upaya perlawanan dengan manuver berbahaya dan menabrakkan kapal mereka dengan KP. Orca 03 milik KKP yang akan melakukan Penghentian, Pemeriksaan dan Penahanan.