Bergerak! Relawan Muhammadiyah Bangun Posko di Banten dan Lampung untuk Korban Tsunami
Bencana tsunami yang terjadi di Pandeglang Banten dan Lampung meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi keluarga korban. Perhatian masyarakat dunia pun turut menyoroti dan saling memberikan rasa belasungkawanya terhadap Indonesia. (22/12/2018)

MONITORDAY.COM - Bencana tsunami yang terjadi di Pandeglang Banten dan Lampung meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi keluarga korban. Perhatian masyarakat dunia pun turut menyoroti dan saling memberikan rasa belasungkawanya terhadap Indonesia.
Kerusakan parah pascagempa yang dialami, membuat banyak relawan turun tangan dan membantu untuk mengembalikan kondisi agar dapat kembali normal seperti semula. Kendati demikian, tim evakuasi juga tetap berada dilapangan karena masih ada beberapa korban yang sampai saat ini belum ditemukan.
Hasil temuan sementara data dari BNPB, hingga kemarin, Minggu (23/12/2018), sudah tercatat jumlah korban meninggal mencapai 222 orang, sementara 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.
Jumlah korban bencana tsunami tersebut, meliputi 4 titik kabupaten yang berada di pinggir pantai selat Sunda, diantaranya kabupaten Pandeglang yang terparah berada di objek wisata pantai Tanjung Lesung, Kabupaten Serang, Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Tanggamus.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan, korban bencana tsunami akan terus bertambah dikarenakan masih ada korban yang belum dapat ditemukan dan masih dalam penanganan evakuasi oleh tim. Selain itu, beberapa tempat yang menampung korban bencana tsunami pun seperti puskesmas, dan rumah sakit belum semuanya melaporkan terkait jumlah korban yang dirawat di sana.
Relawan kemanusiaan masih terus berdatangan untuk terlibat membantu pemerintah menangani korban bencana tersebut. Salah satunya dari tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Pihak MDMC Rijal A. Mohammadi menuturkan, timnya telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak BPBD setempat.
“Rapat koordinasi respons tanggap darurat berlangsung di Posko SMK Muhammadiyah, Labuan, Banten,” jelas Rijal, Senin (24/12/2018).
Koordinasi dan komunikasi tersebut menurutnya, meliputi pembicaraan perihal menyiapkan titik titik posko yang nantinya akan dibangun untuk kebutuhan dapur umum, layanan kesehatan dan sebagainya.
Beberapa tim dari instansi jaringan Muhammadiyah, dikabarkan telah sebagian sudah berada di lokasi sejak malam tadi, (Minggu, 23/12/2018) seperti tim kesehatan dari Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Pondok Kopi dan RSIJ Cempaka Putih.
Tak hanya itu, untuk bencana tsunami di Lampung tim dari MDMC Lampung Ahsanal Huda mengabarkan, pihaknya bersama dengan PWM Lampung juga telah melakukan koordinasi dengan berbagi pihak. Menurutnya juga sudah ada posko yang berdiri, salah satunya di SMP Muhammadiyah 1 Rajasaba, Kampung Selatan.
Menurut Ahsanal, perihal kebutuhan mendesak yang diperlukan untuk korban bencana tsunami saat ini adalah bantuan logistik berupa makanan dan minuman, hygien kit, dapur umum, dan keperluan lainnya untuk anak anak dan kaum perempuan.