Berbeda dengan Indonesia, Negara Ini Justru Melarang Warganya Gunakan Aplikasi Zoom?

Aplikasi ini menjadi populer seiring dengan semakin banyaknya negara yang melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona.

Berbeda dengan Indonesia, Negara Ini Justru Melarang Warganya Gunakan Aplikasi Zoom?
Aplikasi virtual Zoom

MONITORDAY.COM - Dampak pandemi global Covid-19 membuat aktivitas sosial bergeser dari dunia nyata menjadi dunia maya. Meski tidak sepenuhnya terhenti, kegiatan umat manusia tetap berjalan seperti sedia kala hanya saja beralih ke digital.

Baik itu aktivitas dunia kerja, pemerintahan, bahkan pendidikan, semua berbondong-bondong melakukan aktivitasnya secara virtual. Keadaan ini pula yang kemudian membuat setiap orang dituntut untuk memanfaatkan aplikasi yang mewadahi komunikasi secara tatap muka.

Di Indonesia sendiri, sejak diberlakukannya kebijakan social distancing atau arahan untuk tetap #dirumahaja, segala ruang rapat, diskusi, dan membicarakan berbagai hal dilakukan menggunakan aplikasi Zoom.

Aplikasi ini menjadi populer seiring dengan semakin banyaknya negara yang melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. Aplikasi ini juga dinilai sangat membantu masyarakat untuk tetap bisa beraktivitas, bersosialisasi, bahkan belajar.

Tapi tidak dengan sebuah negara bernama Singapura. Di negara ini penggunaan aplikasi Zoom justru dilarang. Singapura melarang penggunaan aplikasi konferensi video Zoom untuk sekolah setelah munculnya kejadian tidak senonoh ketika kelas sedang berlangsung.

Salah satu insiden adalah munculnya gambar dan komentar tidak senonoh yang tiba-tiba muncul saat kelas sedang berlangsung. Hal ini disebut juga dengan istilah Zoombombing, sebuah tren saat ini di mana orang tak bertanggung jawab dan tak diundang mengganggu rapat dan berbagi konten yang tidak senonoh atau tidak pantas.

"Ini adalah insiden yang serius," kata Aaron Loh dari divisi teknologi Kementerian Pendidikan Singapura, Jumat (10/4/2020).

Dia mengatakan kementerian sedang menginvestigasi insiden-insiden ini dan akan melaporkan ke polisi jika diperlukan. Sebagai tindakan pencegahan, guru-guru diminta untuk tidak menggunakan Zoom sementara waktu ini.

Tak hanya Singapura, Taiwan dan Jerman juga telah membatasi penggunaan Zoom, sementara Alphabet, induknya Google, melarang penggunaan aplikasi tersebut untuk rapat perusahaan.

Menanggapi hal itu, pihak Zoom merespons dengan mengatakan akan meningkatkan sistem keamanan mereka. Sebelumnya, Zoom telah mengaktifkan kata sandi dan ruang tunggu untuk rapat secara default untuk semua pengguna, baik gratis maupun berbayar untuk menghindari Zoombombing.