Benarkah Ramadhan Dibagi Menjadi Tiga Bagian?

MONITORDAY.COM - Salah satu hadits yang populer disampaikan oleh penceramah pada saat Ramadhan sebagai berikut:
Bulan Ramadhan, awalnya rahmah, tengah- tengahnya maghfirah dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka.
Banyak diantara kita yang mengamini begitu saja hadits di atas. Sebabnya isinya yang sangat indah dan sesuai dengan keutamaan Ramadhan.
Namun dilihat dari segi sanad atau periwayatan, hadits tersebut mengalami kecacatan. Hal ini disampaikan oleh KH. Mustafa Ya'qub almarhum.
Menurut beliau, Hadits ini diriwayatkan oleh Al-'Uqaili dalam kitab khusus tentang hadits dha'if yang berjudul Adh-Dhu'afa'. Juga diriwayatkan oleh Al-Khatib Al-Baghdadi dalam kitabnya Tarikh Baghdad. Serta diriwayatkan juga oleh Ibnu Adiy, Ad-Dailami, dan Ibnu Asakir.
Diantara ulama yang mendhaifkan hadits tersebut adalah:
1. Imam As-Suyuthi
Beliau mengatakan bahwa hadits ini dhaif (lemah periwayatannya).
2. Syeikh Al-Albani
Beliau mengatakan bahwa riwayat ini statusnya munkar. Jadi sebenarnya antara keduanya tidak terjadi pertentangan. Hadits munkar sebenarnya termasuk ke dalam jajaran hadits dhaif juga.
Sebagai hadits munkar, dia menempati urutan ketiga setelah hadits matruk (semi palsu) dan maudhu' (palsu).
Berdasarkan uraian di atas, selayaknya kita tidak membenarkan bahwa pembagian Ramadhan mejadi rahmat, maghfirah dan pembebasan dari neraka berasal dari Nabi Muhammad SAW.
Walaupun memang ada pendapat yang mengatakan bahwa hadits dhaif boleh dijadikan hujjah dalam fadhilah amal. Namun selayaknya kita harus tetap mencermati kualitas hadits yang digunakan sebagai materi ceramah.
Wallahu a'lam bish shawwab