Bangun SDM, Komisi VI Kabulkan Usulan Kemenperin Tambah Anggaran Rp 2,89 Triliun

Komisi VI DPR menerima usulan dari Kementerian Perindustrian tentang penambahan anggaran sebesar Rp2,89 triliun untuk membiayai beberapa program prioritas pada tahun 2020.

Bangun SDM, Komisi VI Kabulkan Usulan Kemenperin Tambah Anggaran Rp 2,89 Triliun

MONITORDAY.COM – Komisi VI DPR menerima usulan dari Kementerian Perindustrian tentang penambahan anggaran sebesar Rp2,89 triliun untuk membiayai beberapa program prioritas pada tahun 2020.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, anggaran terbesar akan disalurkan pada pelaksanaan program pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri yang mencapai Rp2,51 triliun.

“Salah satu fokus kami nanti memang pengembangan SDM industri. Apalagi, kami telah memiliki satuan kerja baru, yaitu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI),” kata Menteri Airlangga dalam siaran persnya, Senin (17/6).

Menperin menjelaskan, pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada periode kedua nanti, telah memilih program peningkatan kualitas SDM menjadi agenda selanjutnya setelah gencar membangun infrastruktur secara masif pada periode pertama. Langkah ini guna mengambil peluang dari momentum bonus demografi yang sedang dinikmati oleh Indonesia.

“Jadi, sesuai yang telah dibahas di rapat kabinet, yakni agar peningkatan kompetensi SDM bisa lebih diutamakan. Selain kami sudah dorong melalui program pendidikan vokasi industri di tingkat SMK, kami akan pacu lagi melalui fasilitasi pembangunan politeknik. Ini sesuai dengan instruksi Bapak Presiden Jokowi,” paparnya.

Terkait akselerasi program pendidikan vokasi tersebut, pemerintah sudah menuangkannya di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2020-2024, dengan target penambahan 500 politeknik yang link and match dengan industri. Kemenperin juga sedang membangun Pusat Inovasi dan Pengembangan SDM Industri 4.0 di Jakarta.

“Pembangunan industri nasional ke depan, tentunya memerlukan ketersediaan SDM yang kompeten guna memacu produktivas dan daya saing. Apalagi, tenaga kerja industri yang dibutuhkan sekarang semakin spesifik,” pungkasnya.