Bamsoet, 93% sudah cukup Jadi Ketum GOLKAR
Banyak pimpinan daerah Partai Golkar dan kader-kader Partai Golkar di akar rumput itu merasakan bahwa tata kelola partai hari-hari ini semakin menyimpang dan jauh dari harapan

MONITORDAY.COM Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo menyebut tata kelola Partai Golongan Karya (Golkar) semakin menyimpang. Bamsoet sapaan Ketua MPR RI, menanggapi memanasnya bursa calon ketua umum Golkar dimana dirinya disebut-sebut bakal ikut meramaikan bursa kursi panas Golkar 1.
Hal ini disampaikan oleh Bambang Soesatyo dalam salah satu talkshow belum lama ini.
Bambang Soesatyo menjawab bahwa ia belum memutuskan apakah akan maju dalam pemilihan calon ketua umum Partai Golkar.
Namun Bambang mengatakan bahwa sebagian besar kader Partai Golkar menginginkan perubahan di internal pengurusan partai.
"Banyak pimpinan daerah Partai Golkar dan kader-kader Partai Golkar di akar rumput itu merasakan bahwa tata kelola partai hari-hari ini semakin menyimpang dan jauh dari harapan," kata Bambang.
Awak media monitorday.com mengikuti talkshow Bambang Soesatyo di acara Sarinya Berita menanggapi panasnya bursa calon Ketum Partai Golkar (Screenshot Youtube realita TV) baru-baru ini
Pria kelahiran 10 September 1962 itu menyebutkan contoh penyimpangan yang terjadi di internal partainya. Seperti pergantian pimpinan alat kelengkapan dewan yang harusnya diputuskan dalam rapat pleno.
"Kemarin itu plenonya justru mendadak. Itu hampir satu tahun lebih kita tidak pernah pleno. Sebuah partai politik agak aneh juga kalau tidak pernah mengadakan rapat," ucap Bambang.
"DPP yang kemarin ini, saya pengurus DPP, tapi hampir satu tahun tidak pernah ada rapat. Kemarin ada rapat pun baru sehari sebelumnya diberitahu," imbuhnya.
Bambang Soesatyo menjelaskan bahwa dalam semua hal di partai Golkar perlu adanya perubahan. Ia menyebutkan bahwa DPP tidak mengayomi kader-kader di daerah.
"Akhirnya mereka ke Jakarta curhat, ada yang sampai menggadaikan mobil, menggadaikan rumah. Semula pusat menjanjikan uang saksi, mereka sudah umumkan ada uang saksi, buka pelatihan begitu hari-H uang saksinya enggak turun," cerita Bambang Soesatyo.
"Sementara dia harus dituntut menyiapkan uang saksi. Ya, terpaksa daripada rumahnya digeruduk sama kadernya sendiri ya terpaksa jual mobil, gadai rumah, itu yang terjadi hampir seluruh daerah," tambahnya.
Bambang Soesatyo pun mengklaim bahwa ia telah mendapatkan lebih dari 90 persen suara untuk bursa calon ketua umum Partai Golkar.
"93 persen, ya kira-kira begitu, kalau saling klaim kita bisa mengklaim. Dia 92, saya tanya tim sukses pendukung saya, sudah berapa persen, kita 93 persen, oh ya sudah bagus kalau begitu," kata Bambang yang kemudian tertawa.