Pentingnya Menjaga Hubungan Baik dengan Saudara

Mengapa menjaga keharmonisan dengan saudara diperlukan? karena dialah orang terdekat dengan ikatan darah yang sampai kapan pun akan menjadi orang yang selalu membantu dalam keadaan apapun.

Pentingnya Menjaga Hubungan Baik dengan Saudara
ilustrasi menjaga persaudaraan (dok:net)

MONITORDAY.COM - Mengapa menjaga keharmonisan dengan saudara diperlukan? karena dialah orang terdekat dengan ikatan darah yang sampai kapan pun akan menjadi orang yang selalu membantu dalam keadaan apapun. R. A Sarah Thasya Salsabila,  menilai bahwa menjaga ikatan baik dengan saudara harus ditanamkan sejak dini.

"Di Indonesia, masih banyak dijumpai fenomena saling meremehkan hubungan antar keluarga,  yang dimana keluarga seharusnya menjadi penopang dan peneduh untuk hidup," ungkapnya, kepada monitorday.com, senin (20/1/2020).

Menurut sarah, hubungan antara saudara itu sangat unik. Tentu sangat berbeda dengan persahabatan yang bisa saja suatu hari akan berakhir. Meski saudara kandung saling bermusuhan hebat, keduanya tetap berstatus saudara. Namun, hal ini jangan disalah gunakan, yakni membanggakan salah satu saudara yang sukses, bukannya malahan menjadi parasit sehingga akan mengganggu atau menurunkan citra saudara yang sukses. 

"Seorang saudara yang sukses bila membantu saudaranya yang tertinggal juga harus membantu dengan tulus, sebaliknya saudara yang dibantu juga harus menunjukkan loyalitas yang tinggi, jangan mentang-mentang karena masih saudara, lalu bekerja asal-asalan, sehingga memperburuk citra saudaranya sendiri," tuturnya.

Kehidupan saudara kandung ujar Sarah, sering kali berantakan akibat pengaruh lingkungannya, bisa dari suami/isteri setelah mereka berkeluarga, teman-teman atau tetangga yang kadang kala dapat memberikan pengaruh buruk sehingga antar saudara kandung bisa tidak akur bahkan sampai bermusuhan. 

Padahal hal ini tidak boleh terjadi, karena mereka dilahirkan oleh orang tua yang sama, dibesarkan oleh ayah ibu yang sama, makan dengan lauk yang sama, bahkan ekstremnya, pada keluarga yang sangat prihatin, bila hanya memiliki satu telur, harus dibagi rata kepada semua anak-anaknya. 

"Sangat disarankan dalam komunikasi antara saudara kandung jangan sampai saling menyinggung perasaan, bila terpaksa harus berdebat, masing-masing harus dapat menjaga diri dan menghargai satu sama lain serta saling support, pentingnya saling mendukung tanpa saling menjatuhkan," lanjut dia.

Sarah pun menguraikan fakta bahwa setiap hubungan kemungkinan besar merupakan kombinasi dari karateristik sehat dan tidak sehat. Hubungan tidak sehat biasanya juga disebut sebagai Toxic Relationship.

Ia mencontohkan beberapa contoh hubungan yang tidak sehat yaitu:  all take, no give. Setiap hubungan di mana rasa negatif sangat mendominasi. Feeling drained. Jika, alih-alih merasa bahagia dan produktif tapi emosional tidak terkontrol, tentu harus lekas evaluasi diri. Lack of trust, hubungan tanpa kepercayaan seperti mobil tanpa bensin, sebuah perasaan galau yang menyelimuti dan tidak ingin berubah.

Kemudian, hostile atmosphere, kondisi marah-marah yang terus-menerus mengindikasi hubungan yang tidak sehat.  Sebaiknya, tidak berada di sekitar permusuhan karena itu membuat rasa tidak aman. Occupied with imbalance. Hubungan sepihak tidak pernah bisa berjalan mulus.

Mengutip Departemen Kesehatan RI (1988), Sarah mengungkapkan bahwa Keluarga adalah bagian yang terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Sebagai mahasiswi jurusan Public Relation di London School Public Relation (LSPR) Jakarta, Sarah pun menghimbau bahwa menjaga hubungan baik dengan saudara itu tidak hanya penting tapi wajib untuk dilakukan.