Antisipasi Lonjakan Penumpang Liburan Akhir Tahun, Pemerintah Buka Posko Terpadu di Bandara Sentani

Ditjen Perhubungan Udara melalui Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sentani gelar Posko Terpadu di Bandara Sentani. Hal ini dilalkukan guna mengantisipasi lonjakan penumpang dan menghindari kejadian yang tidak diinginkan selama operasional di Bandara Sentani dan sekitarnya, selama masa angkutan udara Natal dan Tahun Baru.

Antisipasi Lonjakan Penumpang Liburan Akhir Tahun, Pemerintah Buka Posko Terpadu di Bandara Sentani
Foto: Istimewa

MONITORDAY.COM - Ditjen Perhubungan Udara melalui Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sentani gelar Posko Terpadu di sekitar Bandara Sentani. Hal ini dilalkukan guna mengantisipasi lonjakan penumpang dan menghindari kejadian yang tidak diinginkan selama operasional di Bandara Sentani dan sekitarnya, selama masa angkutan udara Natal dan Tahun Baru.

Kepala Kantor UPBU Sentani, Antonius Widyo Praptono mengatakan, pembukaan posko tersebut sesuai dengan arahan Dirjen Hubud guna mengantisipasi dan pelayanan penumpang dalam rangka liburan akhir tahun.

"Sesuai arahan Bu Dirjen untuk antisipasi dan koordinasi terkait pelayanan penumpang serta operasional penerbangan, kami bersama stakeholder penerbangan di Bandara membuat posko terpadu", ujar Widyo, dalam keterangan tertulis, Minggu (30/12).

Posko yang terletak di terminal Bandara Sentani merupakan gabungan dari beberapa unsur yaitu OTBAN X MERAUKE, UPBU Sentani,TNI, Kantor Kesehatan Pelabuhan Jayapura, Basarnas, Polisi, Airnav Cabang Jayapura dan BP3 Jayapura. Widyo menjelaskan bahwa adanya Posko ini sangat membantu dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa penerbangan.

"Kami telah meningkatkan kapasitas beberapa fasilitas bandara seperti memperlebar area pemeriksaan keamanan pertama (security check point/SCP 1), menambah unit X-ray supaya antrian tidak panjang selama masa peak season,” tutur Widyo.

Widyo menambahkan guna memberikan kenyamanan bagi penumpang, pihaknya telah menambah beberapa fasilitas.

"kami juga telah melengkapi fasilitas ruang tunggu dengan sofa yang baru sehingga penumpang bisa duduk dengan nyaman, kami juga menambah trolley. Tahun ini kami telah mendatangkan 100 unit dan itu sangat membantu penumpang yang membawa barang baik yang pergi maupun datang", lengkapnya.

Widyo menambahkan, bahwa hingga Sabtu (29/12) pantauan yang dilakukan sejak (20/12) di area kedatangan penumpang terlihat ramai namun tidak seramai tahun sebelumnya Atau dua tahun sebelumnya. Penurunan jumlah penumpang tidak menyurutkan Tim untuk memberikan pelayanan maupun mengawasi pemenuhan standar keselamatan dan keamanan.

"Semangat kami tidak surut dalam memberikan pelayanan kepada penumpang terlebih terkait pengawasan terhadap pemenuhan standar keselamatan dan keamanan penerbangan. Sejak 20 Desember hingga 29 Desember, kami telah melakukan rampcheck terhadap 53 pesawat”, tutur Widyo.

Rincian pesawat yang telah di rampcheck adalah 2 armada milik Wings Air, 20 armada milik Garuda Indonesia, 8 armada milik Sriwijaya Air, 3 armada milik Batik Air, 9 armada milik Lion Air, 6 armada milik Citilink Indonesia, 1 armada milik Alda Air dan 4 armada milik Trigana Air.

“Untuk transparansi besaran harga tiket pesawat yang beroperasi di Sentani, kami telah memasang papan pengumuman yang memuat besaran tarif batas atas dan batas bawah berbagai rute penerbangan niaga berjadwal dalam negeri sesuai PM 14/2016 di area terminal Bandara Sentani, dengan demikian, masyarakat tahu patokan harga tiket pesawat kelas ekonomi termahal untuk rute berjadwal domestik", jelasnya.

Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Udara rutin memantau tarif masing-masing airlines termasuk di Bandara Sentani, Jayapura, Papua. Selama masa angkutan udara Nataru belum ditemukan pelanggaran terkait ketentuan harga tiket dimaksud baik dari pengawasan internal maupun pengaduan masyarakat. Posko gabungan angkutan udara Natal dan Tahun Baru sendiri akan berlangsung hingga tanggal 6 Januari 2019.