Anies Sebut Persoalan Data Ganda dari Kemensos Berhasil Selesai
Fachri Septian
MONITORDAY.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebutkan persoalan data ganda dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang menyebabkan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) 99.763 Kepala Keluarga (KK) tertunda sudah berhasil diselesaikan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan Kemensos telah memberikan data penerima ganda dan ditindaklanjuti oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Sudah sudah (selesai), dari Kemensos memberikan kepada kita data-datanya, mana saja yang perlu diberikan oleh DKI, mana yang sudah diberikan oleh Kemensos," kata Anies dalam siaran langsung melalui Instagram miliknya @aniesbaswedan, Jumat (13/8/2021).
Lebih lanjut, Anies menyampaikan, penyaluran BST kemudian langsung ditindaklanjuti dan selesai pada minggu lalu.
"Sudah beres kira-kira minggu lalu, kemudian dari situ langsung kita berikan kepada semuanya," tuturnya.
Orang nomor satu di Jakarta itu menyebutkan, masalah data ganda yang terjadi karena Pemprov DKI Jakarta harus memastikan penerima BST menerima satu bantuan saja.
Terkait masalah data ganda ditemukan satu keluarga yang menerima dua bantuan, yakni bantuan dari Pemprov DKI Jakarta dan Bantuan dari Kemensos.
"Maka kita harus memutuskan, ini dimasukkan di dalam yang mana (menerima dari Pemprov DKI atau dari Kemensos)," lanjut Anies.
Sekedar informasi, Pemprov DKI Jakarta menunda penyaluran BST untuk 99.763 KK karena data ganda yang ditemukan.
Dari 1.007.379 KK yang menjadi tanggungan Pemprov DKI Jakarta, pencairan yang dilakukan Senin (19/7/2021) lalu hanya kepada 907.616 kepala keluarga saja.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari menyebutkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat menyurati Menteri Sosial Tri Rismaharini terkait data ganda tersebut.
Adapun surat dilayangkan Pemprov DKI agar proses pemadanan data bisa segera dilakukan dan pencairan BST tidak tertunda.
"Pak Gubernur (Anies) sudah bersurat kepada Ibu Mensos (Risma) untuk meminta kepastian data by name by address siapa saja yang mendapat BST Kemensos sehingga kami akan lakukan pemadanan data," kata Premi, Jumat (30/7/2021).
