Anies Sebut Pengerjaan Proyek MRT Fase 2 Ikhtiar Bangun Kawasan Kota Tua

Anies Sebut Pengerjaan Proyek MRT Fase 2 Ikhtiar Bangun Kawasan Kota Tua
Pengerjaan Proyek MRT Jakarta fase 2A CP 201 Stasiun Thamrin dan Monas dengan jalur sepanjang 2,7 kilometer itu telah mencapai 11,225 persen per 25 Februari 2021 dan ditargetkan selesai pada Maret 2025. (Dok. ANTARA).

MONITORDAY.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebutkan pembangunan jalur MRT Fase 2A (CP203) sepanjang 6,3 kilometer (Bundaran HI-Kota) merupakan ikhtiar pembangunan kawasan Kota Tua, bahkan untuk penyempurnaan sistem transportasi secara ideal di Jakarta.

Hal tersebut diwujudkan dengan dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama antara PT MRT Jakarta dengan konsorsium Sumitomo Mitsui Construction Company-Hutama Karya Joint Operation (SMCC-HK JO) yang berlangsung di Taman Fatahillah, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (20/4/2021).

Dengan demikian salah satu ikhtiar untuk membangun kawasan Kota Tua sehingga menjadi bagian dari masa depan Ibu Kota.

"Kami berharap dengan adanya penuntasan fase ini nantinya tempat ini benar-benar menjadi satu kesatuan bahwa Jakarta sebagai sebuah kawasan pusat perekonomian, karena bagian Utara dan Selatan telah terintegrasi dan itu berlandaskan kendaraan umum massal," kata Anies.

Diharapkan menyempurnakan sistem transportasi terintegrasi secara ideal direalisasikan dengan mulai dibangunnya berbagai kawasan yang terkoneksi secara memadai karena melibatkan berbagai unsur seperti pemerintahan daerah dan pusat, unsur badan usaha milik daerah dan negara maupun unsur swasta seperti pada MRT.

Pemprov DKI mulai mentransformasikan jenis bangunan dari "Car Oriented Development" ke "Transit Oriented Development". Salah satu tulang punggung atas upaya tersebut merupakan fasilitas moda transportasi yang memiliki daya angkut massal seperti MRT.

Selain itu, MRT memiliki peran penting tidak hanya menyambungkan mobilisasi antarpenduduk dan memudahkan kegiatan perekonomian sekaligus juga dapat menjadi alat untuk menumbuhkan budaya, kebiasaan serta kedisiplinan baru. Apalagi saat ini semua pihak sedang mulai bangkit dari wabah COVID-19.

"Ini adalah pendongkrak optimisme kita semua agar Jakarta bisa setara kedudukannya dengan kota-kota besar di dunia. Izinkan kami dalam kesempatan ini secara khusus mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat," ujar Anies.

Nantinya, pembangunan itu akan dirasakan warga Jakarta yang dimudahkan ketersediaan transportasi publik yang bisa menjangkau semua wilayah.

"Ini menandai majunya sebuah kota dan bagi warga, dan menandai efisiensi dari pengeluaran keseharian untuk biaya transportasi," lanjut Anies.

Paket kontrak CP203 adalah bagian dari pembangunan Fase 2A MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kota. Secara keseluruhan, proyek pembangunan fase 2 MRT ini memiliki total panjang lintasan sekitar 12,3 kilometer (km), yakni dari Bundaran HI hingga Ancol Barat.

Sementara itu, Dirut PT MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan, kontrak perjanjian bersama SMCC-HK JO ini akan meliputi dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Glodok dan Stasiun Kota. Selain itu terowongan bawah tanah mulai dari Mangga Besar sampai Kota Tua sepanjang 1,4 km.

Adapun total kontrak kerja sama ini bernilai sekitar Rp4,6 triliun dengan masa konstruksi selama 72 bulan atau dimulai dari September 2021 sampai Agustus 2027.

Target operasi MRT dari Harmoni ke Kota, yang merupakan segmen ke-2 dari Fase 2A adalah Agustus 2027.

"Sementara Segmen 1 dari Fase 2A, yaitu dari Bundaran HI sampai ke Monas akan beroperasi pada April 2025," ungkap William.

Wiliam juga menjelaskan pembangunan MRT Fase 2A tersebut sesuai visi Gubernur Anies dan rencana pemerintahan daerah dalam menata kembali dan mengembangkan Kawasan Kota Tua hingga Sunda Kelapa sebagai kawasan cagar budaya dan kawasan pariwisata yang dikelola dengan kualitas terbaik.

Dalam penandatangan kontrak kerja sama tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar Jepang Untuk Indonesia Kanasugi Kenji, Perwakilan SMCC-HK JO Satoshi Tanimoto, Representatif JICA 

Shigenori Ogawa, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim, Kadishub DKI Syafrin Liputo serta Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto.