Angkat Setnov Jadi Ketua DPR, Fahri Hamzah Ungkap Alasan Golkar
MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah, menanggapi keputusan DPP Partai Golkar yang menempatkan Setya Novanto sebagai Ketua DPR kembali, usai mundur pada akhir 2015 karena diduga terlibat dalam kasus 'papa minta saham'.

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah, menanggapi keputusan DPP Partai Golkar yang menempatkan Setya Novanto sebagai Ketua DPR kembali, usai mundur pada akhir 2015 karena diduga terlibat dalam kasus 'papa minta saham'.
Fahri mengatakan, keputusan partai berlambang pohon beringin itu diambil melalui pertimbangan mendalam antara kedua belah pihak. Sehingga langkah tersebut, kata dia, telah disepakati bersama.
"Tentu itu akan baik bagi semuanya juga. Kepemimpinan DPR, Golkar dan Pak Nov," kata Fahri, di Kompleks Parlemen Senayan, dikutip dari Republika.co.id, Jakarta, Selasa (22/11).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mengaku paham posisi Novanto. Ketika tiba-tiba Novanto seperti dianiaya dengan sesuatu yang hanya bermodal percakapan di ruang tertutup. "Lalu penganiayaan itu mengakibatkan dia dipaksa mengundurkan diri," ungkap Fahri.
Setelah itu, sambungnya, Novanto melakukan upaya hukum dan melakukan pengujian terhadap alat bukti dalam kasus 'papa minta saham'. Novanto pun menang, di mana MK mengatakan alat bukti yang digunakan untuk 'menjatuhkan' dirinya sebagai illegal gathering of information.
"Sekarang Pak Nov Ketum PG (Partai Golkar). Tentu dia merasa ada di dalam satu dilema. Makanya saya mengusulkan ada percakapan yang mendalam sehingga ini bisa menjadi penyelesaian yang baik," pungkas Fahri. (Jam)