Andi Arief: Amuk Massa dan People Power Dua Konsep yang Berbeda

Aktivis 1998 yang saat ini menjadi politikus Partai Demokrat, Andi Arief buka suara soal people power yang tengah ramai diperbincangkan. Menurutnya, people power itu beda dengan amuk massa.

Andi Arief: Amuk Massa dan People Power Dua Konsep yang Berbeda
Andi Arief/Net

MONITORDAY.COM – Aktivis 1998 yang saat ini menjadi politikus Partai Demokrat, Andi Arief buka suara soal people power yang tengah ramai diperbincangkan. Menurutnya, people power itu beda dengan amuk massa.

"Amuk massa dan people power dua konsep yang berbeda," cuit Andi Arief dalam akun Twitternya, Sabtu (18/5/2019).

Menurut dia, people power dalam sejarahnya hanya satu kali terjadi, yakni saat era reformasi 1998. Andi menyebut people power saat itu bukan amuk massa melainkan gerakan damai.

"People power itu cuma pernah sekali terjadi di Indonesia, bulan November 1998 saat MPR menolak pertanggungjawaban Habibie. Gerakan damai itu pun akumulasi gerakan sejak 1980-an," kata Andi.

Mantan aktifis 1998 yang sempat mengalami penculikan ini bersaksi soal people power pada 21 tahun yang lalu itu. Pada November 1998, massa turun ke jalan dari gedung DPR/MPR hingga Salemba.

"Memang jumlah masanya tidak bisa diperlihatkan oleh drone. Saat itu belum ada. Itulah jumlah masa terbesar dalam peristiwa politik Indonesia," kata Andi.

Andi menambahkan, bahwa people power yang terjadi saat masa bersejarah itu memang melibatkan jumlah orang yang banyak, namun bukan berarti kerusuhan yang juga melibatkan banyak orang juga bisa disebut people power. Andi menyebut amuk massa bukan hal yang langka terjadi, lain dengan people power.

"Kalau amuk massa dan social unrest terjadi berkali-kali, 1965, 1974, 1978, 1986, dan Mei 1998. People power itu bukan peristiwa yang gampang terjadi," kata Andi.