Ajang FLS2N Tak Sekadar Kejuaraan Biasa

MONDAYREVIEW.COM – Ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) akan kembali dihelat pada 24-30 September 2017. Untuk tahun ini terdapat dua provinsi yang menjadi tempat penyelenggaraan yakni Nusa Tenggara Timur (NTT) dan kota Surabaya, Jawa Timur. FLS2N telah dihelat sejak tahun 2008. Berdasarkan catatan Kemendikbud, dua provinsi menjadi langganan juara umum ajang FLS2N yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah. Provinsi Jawa Tengah menjadi juara umum FLS2N pada 2008, 2010, 2015, 2016. Sedangkan provinsi Jawa Barat meraih juara umum FLS2N pada 2009, 2011, 2013, 2014. Pada tahun 2012 juara umum FLS2N yakni provinsi Jawa Timur.

Lalu akankah pada FLS2N ke-X ini provinsi di pulau Jawa kembali menjadi juara umum? Nyatanya ajang FLS2N tak melulu soal siapa menjadi pemenang. Seperti tercantum dalam buku panduan FLS2N 2017 bahwa Festival dan lomba seni tidak hanya berorientasi pada kejuaraan. Esensi kegiatan ini terletak pada nilai pendidikannya, yaitu menjadikan FLS2N sebagai pengalaman belajar (learning experience). Tidak dipungkiri bahwa dalam FLS2N ini ada aktivitas kompetisi dan unjuk kemampuan. Tetapi satu hal yang harus diingat bahwa FLS2N dibangun untuk menjadi ajang pembelajaran terutama dalam hal olah pikir, olah hati, dan olah rasa. Selain itu FLS2N diharapkan juga dapat mengembangkan sikap dan kepribadian, seperti sikap saling menghargai, saling menghormati, solidaritas dan toleransi.

Sikap saling belajar ini diantaranya dapat terlihat pada konsep festival dimana para pemenangnya merupakan para penampil terbaik dan tidak dirangking peringkat 1-3. Hal ini diantaranya didapatkan pada festival kreativitas seni tari dan festival kreativitas musik tradisional. Para peserta didik disamping unjuk kemampuan, diharapkan juga untuk dapat mempelajari para penampil dari daerah lain. Alhasil rasa berkesenian dan saling belajar pun terjembatani melalui event FLS2N.