Ahok Segera Bebas, Akankah Berpengaruh di Pilpres?
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan segera bebas dari tahanan pada 24 Januari lusa. Bebasnya tokoh yang ditahan karena pasal penistaan agama ini dinilai oleh beberapa pihak akan mempunyai pengaruh di Pemilu karena mempunyai pendukung setia yang cukup banyak.

MONITORDAY.COM – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan segera bebas dari tahanan pada 24 Januari lusa. Bebasnya sosok yang ditahan karena pasal penodaan agama ini dinilai oleh beberapa pihak akan mempunyai pengaruh di Pemilu, karena mempunyai pendukung setia yang cukup banyak.
Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin berpendapat bahwa Ahok kemungkinan tidak akan memberi pengaruh yang signifikan terhadap elektabilitas dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.
Said beralasan, pendukung setia Ahok pada dasarnya telah mendukung Paslon nomor 01, Jokowi-Ma’ruf. Menurutnya, sentimen anti-Ahok yang ada di kubu Paslon 02 menjadi faktor utama alasan mereka mendukung Petahana.
“Tampaknya tidak akan memberi banyak pengaruh terhadap peningkatan suara Jokowi-Ma'ruf. Sebab, kecenderungannya pendukung Ahok selama ini sudah mendukung capres petahana,” tuturnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (22/1).
Said menjelaskan, Pada Pilpres 2019, Ahok punya empat pilihan politik yakni mendukung petahana, paslon 02, netral, atau abstain. Opsi terakhir tampaknya tidak akan diambil Ahok, sebab melalui surat yang dibuatnya baru-baru ini, ia justru mengimbau pengikutnya agar tidak golput.
Dalam surat tersebut juga, kata Said, ada kecenderungan bagi Ahok untuk bersikap netral. Meski begitu menurutnya, Ahok merupakan orang yang sudah ditebak, karenanya semua kemungkinan bisa terjadi.
Said menambahkan, Jika Ahok memilih opsi kedua yakni mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, kemungkinannya lebih kecil lagi. Ada hambatan psikologis dari masing-masing pihak untuk membangun kerjasama politik.
“Ahok sepertinya berat untuk mendukung paslon 02 karena secara riil politik partai-partai pendukung Prabowo-Sandi justru merupakan lawan politiknya,” tambahnya.
Terlebih di kelompok pendukung Prabowo-Sandi pun tampaknya masih memperlihatkan sikap anti-Ahok. Sikap itu terutama datang dari mereka yang sangat keras menentang Ahok pada kasus penodaan agama. Karena itu, Said menduga, Ahok keungkinan besar akan mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Soal di kubu paslon 01 ada figur cawapres Ma'ruf Amin yang punya peran besar menjebloskan Ahok ke penjara, itu bisa diselesaikan lewat kompromi politik.
“Apalagi Ma'ruf Amin sendiri sudah pernah menyampaikan permintaan maaf untuk kasus Ahok yang ia sebut terpaksa ia lakukan karena suatu situasi,” pungkas Said.