Absen Karena Pandemi Covid-19, Trump Berencana Akan Berkampanye Lagi Dalam Dua Minggu Kedepan

Informasi terakhir, Trump akan mengadakan rapat umum dengan tim kampanyenya pada (02/05/2020) di Charlotte, North Carolina. Dalam rapat tersebut, Trump menunjukkan usaha kerasnya untuk kembali menemui para pendukungnya menjelang Pilpres AS pada (03/11/2020) mendatang.

Absen Karena Pandemi Covid-19, Trump Berencana Akan Berkampanye Lagi Dalam Dua Minggu Kedepan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/ Net

MONITORDAY. COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana akan kembali mengadakan kampanye lagi dalam dua minggu ke depan, setelah tiga bulan absen karena pandemi virus Corona. Hal ini dipastikan oleh seorang pejabat kampanye Trump pada Senin (08/06/2020).

Informasi terakhir, Trump akan mengadakan rapat umum dengan tim kampanyenya pada (02/05/2020) di Charlotte, North Carolina. Dalam rapat tersebut, Trump menunjukkan usaha kerasnya untuk kembali menemui para pendukungnya menjelang Pilpres AS pada (03/11/2020) mendatang.  

Tak jelas kapan kampanye itu berlangsung. Namun, pihak tim kampanyenya sedang menyiapkan langkah-langkah keselamatan bagi para pendukung Trump di tengah pandemi virus Corona.

Dilansir Reuters, Selasa (09/06/2020), manajer kampanye Trump, Brad Parscale, akan memberikan beberapa opsi kepada Trump dalam beberapa hari mendatang. 

Dari sebuah pernyataan, Parscale memperkirakan peserta dan jadwal kampanye Trump akan melampaui kampanye yang dilakukan capres dari Partai Demokrat, Joe Biden. Karena situasi virus Corona, Joe Biden juga mengurangi jadwal kampanyenya. 

Bahkan, Trump berada di bawah tekanan untuk membalikkan citranya untuk terpilih kembali dengan mengandalkan rebound dalam ekonomi AS yang tengah diguncang pandemi virus Corona. 

Selain itu, Trump juga tengah dihadapkan dengan aksi demonstrasi besar-besaran yang meluas di seluruh penjuru negeri akibat kematian warga Afrika-Amerika, George Floyd, atas kebrutalan polisi.

Berbagai isu mulai terkait gagalnya penanganan virus Corona di Negeri Paman Sam juga digunakan Biden untuk menyerang Trump. 

Adapun, sejumlah jajak pendapat atau survei publik menunjukkan Biden memimpin Trump di tingkat nasional dan di beberapa negara bagian. Namun, penasihat politik Trump, melihat antusiasme simpatisan Partai Republik terus aktif mendukung Trump agar terpilih kembali.