3 Pesan Moral Dari Film KKN Di Desa Penari

3 Pesan Moral Dari Film KKN Di Desa Penari
Poster Film KKN Di Desa Penari

MONITORDAY.COM - Film KKN di Desa Penari menjadi film horror Indonesia tersukses sepanjang masa. Sampai dengan artikel ini ditulis, sudah 6,2 juta tiket bioskop yang ludes terjual. Film yang kabarnya diangkat dari kisah nyata mengalami penundaan penayangan selama 2 tahun akibat pandemi. Namun di tengah euphoria menurunnya pandemi, film ini berhasil merebut hati penonton.

Selain aspek hiburan, film ini punya pesan moral yang sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya dengan sedikit spoiler:

  1. Jangan Bersekutu Dengan Jin

Persoalan mulai muncul saat Bima, salah satu karakter dalam film tersebut bekerja sama dengan seorang jin yang bernama Badarawuhi. Bima yang menyukai Lidya bersedia menuruti permintaan Badarawuhi agar Widya tidak disakiti oleh jin tersebut. Namun hal ini justru berakibat fatal, Bima pada akhirnya harus menyerahkan jiwanya kepada Jin yang bisa menjadi ular sekaligus penari tersebut.

Hal yang sama dilakukan oleh Ayu yang menyukai Bima. Dia bekerja sama dengan Badarawuhi agar bisa memikat Bima. Pada akhirnya mereka melakukan perbuatan asusila. Tentu tidak ada yang gratis. Pada akhirnya Ayu pun terjebak menjadi dawuh atau jin penari seperti Badarawuhi.

Allah SWT berfirman: "Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat." (QS Al-Jinn: 6)

  1. Jangan Berzina

Dalam film tersebut, diceritakan bahwa kecintaan Ayu kepada Bima membutakan nalarnya. Bima rela menyerahkan kehormatannya demi laki-laki yang disukainya. Hal ini membawa bencana, dimana Ayu harus menjadi budak dari sang jin yang berhasil menjebaknya. Jika sejak awal Ayu tidak mengikuti hawa nafsunya, mungkin saja dia akan selamat.

Allah SWT berfirman: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).

  1. Sebagai Seorang Tamu, Harus Menjaga Perilaku Di Tempat Orang Lain

Islam mengatur adab bertamu dan juga adab menerima tamu. Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa muslim yang baik adalah yang mempelakukan tamu dengan baik. Namun tamu pun punya kewajiban untuk menghormati tuan rumahnya.

Bima dan Ayu adalah tamu di desa tempat mereka KKN. Namun perilaku mereka sangatlah disayangkan. Seharusnya sebagai tamu di desa mereka menjaga akhlak dan perilaku mereka. Lagi-lagi akibat dari perilaku mereka sendiri, mereka ditimpa musibah yang mengerikan.