20 Juta Kartu Sembako Untuk Tekan Dampak Covid-19

Bantuan tersebut nantinya disalurkan secara non tunai dengan menggunakan sistem perbankan.

20 Juta Kartu Sembako Untuk Tekan Dampak Covid-19
Foto: Indonesia.go.id

MONITORDAY.COM - Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan Askolani, menyampaikan bahwa pemerintah telah menambah penerima Kartu Sembako dari 15,2 juta menjadi 20 juta. Hal ini sebagai upaya menekan dampak ekonomi Covid-19, terutama bagi masyarakat lapis bawah.

"15,2 juta penerima manfaat yang kemudian ditambahkan lagi 4,8 juta penerima manfaat tambahan sehingga total penerima manfaat menjadi 20 juta keluarga,” ujarnya, dikutip dari laman setkab, Jumat (10/4).

Selain jumlah penerima, pemerintah juga menambah besaran nilai sembako yang diberikan. Yakni dari 150.000 per bulan menjadi 200.000.

Bantuan tersebut akan diberikan kepada penerima manfaat hingga desember 2020. Dengan penambahan ini, total anggaran sebesar Rp43,6 triliun dari sebelumnya Rp28,08 triliun.

"Dari 150.000 menjadi Rp200.000 per bulan untuk 6 bulan. Kemudian, kebijakan ini di-expand pemerintah bukan hanya 6 bulan tetapi menjadi 9 bulan," tutur dia.

Bantuan tersebut nantinya disalurkan secara non tunai dengan menggunakan sistem perbankan. Diharapkan, bantuan ini dapat digunakan untuk memperoleh kebutuhan pokok yang bernutrisi.

"Bantuan ini akan bisa meng-cover sampai 25% kebutuhan pokok masyarakat golongan menengah ke bawah,” tutur dia.

Seperti diketahui, dalam rangka menekan dampak ekonomi Covid-19, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah, Pemerintah telah mengaluarkan program Jaring Pengaman Sosial. Program tersebut dianggarkan sebesar Rp110 triliun.

Bantuan tersebut akan disalurkan antara lain melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Prakerja, kompensasi listrik, antisipasi kebutuhan pokok, serta keringanan pembayaran kredit bagi para pekerja informal.