Wamen Minta Program SMK Membangun Desa Lebih Terencana

MONITORDAY.COM - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemndes PDTT) menekankan pentingnya program-program terobosan dalam upaya optimalisasi pengembangan Sumber Daya Manusia di desa. Salah satunya program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Masuk Desa.
"Kementerian menyadari betul kebutuhan untuk melakukan inovasi, perubahan dan terobosan-terobosan untuk meningkatkan kemajuan bagi desa. Perlu anak-anak muda terampil dan terdidik dalam membangun desa, salah satunya dengan program ini," kata Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi dalam webinar Kopi Pahit bertajuk "SMK Membangun Desa", Senin (26/10/2020).
Selain Wamen Budi Ari hadir sebagai pembicara pendiri Monday Media Group M. Muchlas Rawi, Direktur SMK Ditjen Kemendikbud Muhammad Bakrun, Tenaga Ahli KSP Yeni Sucipto, Stafsus Kemenkop Riza Damanik, dan Kepala Desa Serang Panggurejo Dwi Handoko Pawiro. Webinar yang diselenggarakan Monday Media Group dan dimoderatori Dani Setiawan ini diikuti ratusan guru SMK, kepala desa dan pegiat pendidikan dari seluruh Indonesia.
Budi Arie menyambut baik program SMK Masuk Desa karena menurutnya program tersebut bisa memasok sumber daya manusia terampil yang berkiprah di desa. Lulusan-lulusan SMK diharapkan memiliki jiwa kewirausahaan sehingga lahir enterpreneur-enterpreneur muda di desa. Selain itu, pemberdayaan para lulusan SMK penting bagi kemajuan desa karena berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mayoritas dari 14 ribu SMK yang ada di Indonesia berada di pedesaan.
"Ada 74,953 desa, ada 14 ribu SMK. Paling tidak satu SMK menjadi energi untuk 5 desa. Ini tenaga luar biasa untuk kemajuan desa," tuturnya.
Untuk itu Wamen minta agar program SMK Membangun Desa sebagai ikhtiar membangun kolaborasi SMK dan desa dengan tujuan terbukanya akses untuk meningkatkan pendidikan dan pertumbuhan ekonomi desa bisa lebih terencana.
"Saya ingin program ini lebih terencana. Saya tidak ragu dengan inovasi anak-anak muda. Desa bisa maju apabila anak-anak mudanya yang menggerakan. Lulusan SMK adalah anak-anak produktif, SMK suplai SDM-SDM terbaik," imbuhnya.
Selain terencana, Wamen Budi Ari juga meminta program SMK Masuk Desa fokus dijalankan sesuai dengan karakter masing-masing wilayah sehingga menghasilkan SDM yang lebih produktif. Ia mencontohkan di Bali yang perlu disasar adalah SMK pariwisata. Di Anamba, Kepulauan Riau yang didorong adalah SMK perikanan.
"Saya minta data dari Pak Direktur (Direktur SMK Ditjen Kemendikbud Muhammad Bakrun) dimana saja sebaran 14 ribu SMK. Sehingga saya berharap SMK sesuai dengan karakter wilayah. Jadi, link and match dan tepat guna ini bisa diwujudkan mulai dari tingkat sekolah. Nanti kita bisa maping dan bisa kita dorong karena kita perlu anak-anak muda yang terampil dan terdidik di sektornya," demikian kata Wamen Budi Arie.