Wacanakan Pembelian Laptop, Muhammadiyah Kritik Kemendikbudristek

MONITORDAY.COM - Sekretaris Umum PP. Muhammadiyah mengkritik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) perihal pengadaan laptop untuk sekolah senilai 17 triliun rupiah.
Menurut Mu'ti, kebijakan pengadaan laptop saja tidak cukup dalam meningkatkan kualitas kegiatan belajar dan mengajar selama pandemi. Mu'ti menuntut pemerintah lebih kreatif memikirkan solusi yang menyeluruh.
"Sehingga kalau sekarang pemerintah berpikir hanya soal pengadaan laptop misalnya, laptopnya saja, tidak dipikirkan bagaiamana paketnya, tidak dipikirkan bagaimana internetnya itu juga tidak menyelesaikan masalah,” terang Mu’ti dalam keterangan tertulis yang dilansir dari lama resmi muhammadiyah.or.id, Kamis (12/8/2021).
Salah satu aspek yang disoroti oleh Sekum PP. Muhammadiyah adalah jaringan dan sinyal di daerah terpencil Hal ini terancam menghambat kegiatan belajar dan mengajar walaupun laptop sudah tersedia.
"Ketika harus belajar secara daring ternyata tidak semua punya gadget. Ketika punya gadget ternyata juga tidak semua punya internet. Ketika punya internet tidak semua punya paket,” sambungnya.
Melihat persoalan kompleks itu, Muhammadiyah berharap pemerintah bersungguh-sungguh merumuskan terobosan jitu dalam pendidikan nasional. Hingga saat ini, semua lembaga pendidikan masih terseok-seok menghadapi pandemi.