Vaksinasi di Gresik Tidak Bedakan Identitas Penerima, Khofifah: Ini Bisa Menjadi Contoh

Vaksinasi di Gresik Tidak Bedakan Identitas Penerima, Khofifah: Ini Bisa Menjadi Contoh
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa/ Istimewa.

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan vaksinasi di Gedung WEP Gresik. 

Pelaksanaan vaksinasi di Gresik tersebut diapresiasi Khofifah, karena tanpa membedakan identitas penerima vaksin.

Saat meninjau, Khofifah didampingi oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, Dandim 0817/Gresik Letkol Inf Taufik Ismail, Kadinkes Jatim Herlin Ferliana, Kadinkes Gresik Saifudin Ghozali dan Pj Sekda Abimanyu Pontjoatmojo.

Mantan Menteri Sosial itu melihat proses screening para penerima vaksinasi. Adapun calon penerima vaksinasi ternyata tidak hanya dari Kabupaten Gresik, namun ada yang berasal dari Lamongan, Pacitan hingga Probolinggo. Tercatat sebanyak 3.000 dosis vaksin diberikan selama tiga hari oleh Kodim 0817/Gresik.

Menurut dia, langkah tidak membeda-bedakan identitas penerima vaksin patut di contoh oleh daerah lainnya.

"Vaksinasi di Gresik tidak membedakan asal-usul identitas warganya. Semuanya divaksin, ini bisa menjadi contoh bupati dan wali kota yang lain. Apa yang dilakukan di Kabupaten Gresik dijadikan referensi kabupaten kota lainnya. Layanan diberikan tanpa melihat KTP asal kependudukan mereka. Mereka mendapatkan layanan dan kependudukan yang sama," Kata Khofifah setelah meninjau vaksinasi di Gresik, Selasa (6/7/2021).

Khofifah menyebutkan, Pemkab Gresik, serius membangun herd immunity. Mereka yang berasal dari luar daerah atau entah bekerja atau ada keperluan lainnya mendapat perlakuan yang sama.

"Membangun herd immunity harus tervaksin minimal 70 persen. Apresiasi sekaligus terimakasih pelayanan vaksinasi diberikan kepada seluruh warga tanpa dipersyaratkan. Herd immunity harus terbangun membangun koneksitas disini," ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua bersinergi dalam pelaksanaan vaksinasi. Semua yang terlibat langsung bergotong royong melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Mulai dari TNI-Polri, BUMN dan seluruh korporasi terkait.

"Makanya kita butuh satu data sehingga capaian perluasan vaksinasi lebih mudah dilakukan. Satu data ini segera dikoordinasikan dengan bupati atau tim yang ditunjuk," sambung Khofifah.

Gubernur prempuan pertama di Jatim itu menyebutkan vaksinasi merupakan langkah ikhtiar pemerintah dalam memberikan perlindungan dan penyelamatan bagi seluruh masyarakat.

"Secara bertahap sehari di Jawa Timur sebisa mungkin kita melakukan vaksinasi sebanyak 300 ribu. Itu bisa dimaksimalkan dengan melihat droping vaksin di masing-masing daerah," tegas Khofifah.

Sedangkan pihaknya berharap, meski sudah dilakukan vaksin, penerapan prokes harus tetap dilakukan. Minimal pakai masker lapis dua saat keluar rumah dan tidak membuat kerumunan.

Sementara itu, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani menyampaikan lokasi WEP akan menjadi lokasi reguler penerimaan vaksinasi ke depannya. Vaksin di tingkat desa, kelurahan hingga kecamatan juga ada untuk mempercepat vaksinasi kepada masyarakat. Kini, sudah 230 ribu lebih warga Gresik menerima vaksin.

"Mudah-mudahan menjadi tempat reguler vaksinasi. Masyarakat manapun bisa mendapatkan vaksin di Gresik," sebut Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani.