Usai Panen Harga Beras disejumlah Daerah Kalsel Anjlok Turun, Kok Bisa ?

MONITORDAY.COM - Sejumlah di daerah kalimantan selatan setelah usai masa panen padi, harga beras menjadi anjlok menurun, sebelum musim panen, harga beras jenis beras lokal Rp10.000 per liter, tetapi kini turun menjadi kisaran Rp7.500 per liter.
"Penurunan harga itu lumayan miris karena harga beras sudah terpengaruh lebih dari Rp1.000 per kilogram, meski banjir sempat melanda daerah yang berpenduduk sekitar empat juta jiwa itu," ujar salah seorang pedagang, H Solihin, Sabtu (29/5).
Namun, penurunan harga tersebut dikeluhkan oleh sebagian petani yang selama ini telah bersusah payah dalam mendorong produktivitas padi.
Seorang petani asal Kotabaru, Abu Bakar menambahkan harga beras untuk jenis siam unus, mutiara, buyung, dan yang lainnya turun pada kisaran Rp500 per kilogram hingga lebih Rp1.000 per kilogram.
"Turunnya harga membuat sebagian petani lesu untuk kembali bercocok tanam untuk menanam padi," ucap dia.
Selain itu, petani juga mengalami kendala lainnya yaitu serangan hama tikus yang telah merusak sebagian tanaman padi.
"Akibat serangan hewan pengerat tikus tersebut, hasil panen berkurang hingga 20 persen dari kondisi normal, di tambah harga beras juga turun membuat petani lesu," imbuh dia.
Seorang petani lainnya di Kelumpang Selatan, H Rahmad mengaku tidak akan menjual beras hasil panen, karena hasil panen yang berkurang dan harganya pun turun.
"Mudah-mudahan hasil panen 40 karung atau sekitar 1,6 ton ini cukup untuk makan satu tahun bersama keluarga," pungkasnya.
Menurut dia, biasanya hasil panen sawah seluas 1 hektare bisa mendapatkan sekitar 100 karung lebih, sebelum adanya serangan hama tikus.