Usai Nobar Debat, Relawan Balad Jokowi dan GMI Prabowo-Sandi di Tangsel Gelar Deklarasi Pemilu Damai

Relawan Balad Jokowi Tangsel bersama Gerakan milenial Indonesia Banten menggelar acara Deklarasi penmilu damai, di Tangsel, Sabtu (30/3).

Usai Nobar Debat, Relawan Balad Jokowi dan GMI Prabowo-Sandi di Tangsel Gelar Deklarasi Pemilu Damai
Foto bersama relawan Balad Jokowi Tangsel dan GMI Banten, Setelah Deklarasi pemilu Damai, di Tangsel, Sabtu (30/3).

MONITORDAY.COM - Relawan Balad Jokowi Tangerang Selatan (Tangsel) bersama Gerakan Milenial Indonesia (GMI) untuk Prabowo-Sandi Banten menggelar Deklarasi pemilu Damai pada Sabtu, (30/3), di Kaisar Kofee and Food, Tangerang. 

Deklarasi ini dilakukan setelah acara nonton bareng debat Capres keempat, serta diskusi bertajuk "Milenial Berjiwa Demokrasi dan Bhineka Tunggal Ika dalam Pilpres 2019".

Ketua Balad Jokowi Tangsel, Eko mengatakan, acara ini digelar dalam dalam rangka melestarikan budaya berkumpul dan bergotong royong sebagai identitas sosial masyarakat Indonesia. Ia berharap perbedaan pilihan tidak akan membuat masyarakat terpecah. 

"Kita tetap akan lestarikan budaya ini meskipun dalam perbedaan pilihan politik, jangan sampai terpecah karena perbedaan," ujar Eko, Sabtu (30/3). 

Selain itu, acara ini juga digelar dalam rangka mengedukasi generasi milenial ataupun first voters untuk ikut berpartisipasi di pesta demokrasi. Guna menubuhkan pemilih yang baik serta menciptakan kehidupan demokrasi kedepan lebih baik.

"Pesta demokrasi harus dirayakan dengan gembira. jangan sampai terpecah, karena pasca pilpres kita akan tetap tinggal di tangsel, hidup rukun bersama sebagai warga negara," tutur Eko.

Senada dengan itu, Moch Aldina Suryana, selaku ketua GMI Banten, mengatakan bahwa pentingnya memberikan edukasi politik untuk genersi milenial bertujuan untuk menciptakan iklim Demokrasi yang sehat dan mencapai Indonesia lebih baik. 

"Kami GMI Banten hadir untuk memberikan edukasi kepada pemilih milenial. Ini penting karena demokrasi adalah sebuah sistem politik, sistem yg bertujuan untuk mewujudkan indonesia adil dan makmur," ujarnya.

Selain itu, generasi milenial juga diberikan edukasi soal pentingnya menggunakan hak pilihnya di pemilu tahun ini. "Memilih pemimpin itu wajib, dan perbedaan dalam pilihan itu hal yang biasa," ucap Aldina. 

Acara Diskusi diisi oleh dua pembicara muda, yaitu Caleg DPRD Tangsel, Dapil Pamulang, M. Isya Kamal, dan Hangga Pramudya yang juga Caleg DPRD Tangsel dari PAN.

Dalam kesempatan itu, Isya Kamal mengatakan, bahwa anak muda harus menggunakan hal konstitusionalnya sebagai pemilih dengan baik. Jangan sampai hak pilih tidak digunakan ataupun memilih untuk Golput. 

"Kita mengajak anak muda (milineal) untuk menggunakan hak pilih khususnya bagi yang saat ini baru memilih dalal ajang pileg dan pilpres jangan sia-sia hak konstitusionalnya," kata Isya. 

Selain itu, Isya juga meminta kepada anak muda harus arif dan bijak dalam menerima segala informasi dan kabar berita terkait pemilu 2019. Jangan mudah termakan hoaks yang membuat perpecahan dan meretakan tali persaudaraan. 

"Milineal jangan malah jadi penyebar hoaks tetapi sebaliknya harus memberikan info yang baik dan benar terkait figur capres dan cawapres," ujar Isya.

Isya Kamal, yang merupakan calon legislatif dari partai pendukung dan juga relawan Paslon 01, Ia meyakini Jokowi-Ma'ruf mempunyai kepedulian terhadap kemajuan anak muda sebagai generasi penerus bangsa. 

Sementara pembicara kedua, Hangga Pramudya, mengatakan bahwa kegiatan seperti ini merupakan langkah positif dalam rangka membentuk kaum muda yang melek politik serta mengetahui perkembangan isu nasional. 

"Kegiatan positif seperti ini harus rutin diadakan, selain untuk pendidikan politik, adakan juga kegiatan-kegiatan ngopi bareng, diskusi bareng tentang pemberdayaan, seperti pelatihan kewirausahaan dan lainnya," ujarnya. 

Menurut Hangga, hal tersebut penting dilakukan, Melihat potensi kaum muda Indonesia, yang kedepan bahkan diproyeksikan akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-9 dunia pada tahun 2050.

"Generasi milenial diunggulkan dengan kemampuan literasi yang dapat dijadikan sumbangan konstruktif bagi kemajuan bangsa. Hadirnya milenial juga terpotret sebagai sosok dengan pemikiran terbuka dan sadar teknologi," tuturya. 

"Kita adalah penentu arah bangsa ini kedepan," Hangga menandaskan.

Deklarasi Pemilu damai dilakukan setelah nobar dan diskusi. Balad Jokowi Tangsel dan GMI Banten merumuskan 3 poin yang diucapkan bersama dalam deklarasi. Bunyinya sebagai berikut: 

1. Menciptakan Demokrasi yang sejuk dan santun. 

2. Menolak untuk menyebarkan berita hoax dan isu Sara. 

3. Siap menegakkan butir-butir Pancasila dan mengamalkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.