Upaya PPI Dorong Peningkatan Sektor Pangan Nasional

MONITORDAY.COM - Sejak bergabung dengan BUMN klaster Pangan, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) terus berupaya mendorong peningkatan sektor pangan nasional. Hal ini menjadi bagian langkah PPI dalam merekonfigurasi lini bisnisnya.
Demikian dikatakan Direktur Utama PT PPI, Nina Sulistyowati, dalam diskusi virtual Kopi Pahit, bertajuk "Transformasi dan Penetrasi Bisnis 2022" pada Selasa (25/1/2021).
"Apa yang sudah dilakukan, antara lain dengan lebih meningkatkan lagi fokus ke sektor pangan. Ini sudah mulai lakukan dengan amanat kita untuk berperan sebagai sales agent di dalam klaster pangan, dan bahkan ditargetkan pada tahun 2024 akhir kita sudah menjadi agregator dari semua produk-produk klaster pangan," ujarnya.
"Menjadi agregator tentunya tidak mudah Bagaimana bisa menjamin semua produk-produk klaster pangan kita diterima masyarakat, tentunya dengan kondisi yang kompetitif dan juga tentunya dari sisi kebijakan lebih mudah," lanjut dia.
Selain itu, PPI juga berperan membantu warung-warung dan UMKM untuk memasarkan atau pengadaan kebutuhan yang mereka perlukan. Salah satu produk yang dibuat oleh PPI adalah Warung Pangan, yang merupakan aplikasi untuk membeli dan menjual ketersediaan komoditas pangan di tempat usahanya kepada masyarakat luas.
Aplikasi ini juga mempunyai fitur untuk lacak paket dan update harga serta menu pembayaran Cash on Delivery (COD) dan transfer untuk pembelian pangan ke BUMN Cluster Pangan dan jaringan supplier lainnya.
"Jadi kami ini mitra dari warung-warung dan sekarang sudah ada kurang lebih 68.000 warung pangan di seluruh Indonesia dan terus akan bergulir. Serta sudah ada juga pihak yang berminat untuk bergabung bersama PPI untuk membesarkan warung pangan ke depan," papar Nina.
Lebih lanjut Nina menjelaskan, bahwa ekspor juga menjadi salah satu dari fokus PPI. Hal ini juga merupakan upaya PPI dalam mendorong produk-produk pangan nasional dan UMKM untuk go global.
"Kita memastikan bisa memasok produk-produk dari rekan-rekan kita, tidak hanya di klaster pangan tapi juga UMKM, petani, dan lain-lain, untuk bisa maju go global sesuai dengan tujuan didirikannya holding pangan. Jadi PPI ini menjadi pintu Go Global bagi klaster pangan yang ada di Indonesia," jelasnya.
Selain mengekspor dengan cara-cara konvensioanal, PPI dalam mendorong produk pangan go Global, juga sudah mendapatkan kepercayaan dari pihak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan untuk ini bisa bertindak sebagai koordinator Imbal dagang.
Imbal dagang merupakan transaksi dua negara yang diwujudkan dalam suatu persetujuan untuk saling membeli barang atau jasa yang dibutuhkan, dimana pemasok menerima sebgaian atau seluruh pembayaran dalam bentuk barang atau jasa lain.
"Ini ditujukan agar ekonomi yang sangat menurun saat Covid-19 seperti sekarang ini, bagaimana kita bisa menahan devisa keluar dengan melakukan keseimbangannya dengan ekspor. Jadi sesedikit mungkin devisa yang bisa keluar. Di sisi lain kita bisa meningkatkan devisa kita melalui ekspor," demikian kata Direktur PT PPI.