Hadapi Covid-19, Ekonom Sarankan Pemerintah Perlu Lakukan Terobosan Ekonomi 

Chief Economist & Strategy - Indeks Komoditas Indonesia (IKI),  Dr. Harry Patria menilai progress ekonomi Indonesia bergerak lambat karena Covid-19. sehingga pemerintah perlu melakukan terobosan ekonomi yang signifikan. Hal ini terkuak pada diskusi KOPI PAHIT melalui Virtual Zoom, minggu (12/4/2020) 

Hadapi Covid-19, Ekonom Sarankan Pemerintah Perlu Lakukan Terobosan Ekonomi 
Diskusi KOPI PAHIT Monitorday.com melalui virtual zoom (monitorday.com)

MONITORDAY.COM - Progress Ekonomi Indonesia diprediksi bergerak lambat bahkan pertumbuhannya akan terkoreksi menjadi 3% karena Covid-19. Hal ini terkuak pada diskusi KOPI PAHIT melalui virtual zoom, minggu (12/4/2020) 

Chief Economist & Strategy - Indeks Komoditas Indonesia (IKI), Dr. Harry Patria menyoroti Covid-19 sebagai extraordinary cases karena pertumbuhan kasusnya yang eksponensial sementara health system hanya tumbuh linear. Hingga saat ini, baru 2 negara yang mampu melewati peaking point yaitu China dan Korea Selatan.  

Menurutnya, dengan asumsi penanganan dan recovery seperti kedua negara tersebut, negara lain perlu 4-5 bulan recovery Covid-19, plus 2-3 bulan untuk economy recovery sehingga berproduksi normal (full scale production). Recovery ekonomi bergantung pada kecepatan dalam me-recovery arus uang, logistik, tenaga kerja, dan teknologi yang sempat melambat bahkan sebagian terhenti. 

Lantas bagaimana dengan Indonesia, Founder of Patria & Co. Analytics & Strategic Consultant ini  menilai ekonomi Indonesia akan terdampak lebih dari 60%, dengan pertumbuhan ekonomi akan terkoreksi menjadi 3%. Diprediksi, ekonomi Indonesia bisa kembali normal setelah 8 bulan kedepan sejak hari pertama kasus Covid-19 terjadi.

Trend, Prediksi dan Pareto analysis Covid-19 dengan Tableau analytics (monitorday.com)

Lalu langkah strategis apa yang perlu dibangun, Ia menyatakan bahwa inovasi dalam sistem kesehatan, ekonomi, kebijakan pemerintah, teknologi dan konsumsi merupakan kunci dalam melewati ujian ini. Inovasi telah menjadi solusi bagaimana manusia dengan kecerdasan (cognitive dan emotional intelligence) dapat merespon potensi krisis pangan (pertumbuhan linear) dengan adanya pertumbuhan populasi secara eksponensial, sebagaimana diungkapkan oleh Robert Malthus.

Untuk mengurangi informasi yang asimetrik dan ketidakpercayaan publik, kata dia, Pemerintah sebaiknya lebih tanggap dan solid dengan mengedepankan action-based, lalu melakukan sensing dan respond. Dalam pengambilan keputusan di tengah pandemik yang tidak terpola ini, keputusan harus diambil cepat dengan terobosan berbasis tindakan (novel approach) melalui Cynefin framework, tidak cukup hanya dengan common atau emergent practice.

Data Covid-19 perkembangan dan persebaran dengan Tableau analytics (dok:monitorday.com)

China dan Korea Selatan melakukan berbagai terobosan baik dari sisi sistem kesehatan, penanganan korban, antisipasi penyebaran, hingga stimulus untuk meningkatkan economic resilience.  

Selain itu, Pemerintah semestinya lebih meningkatkan kehati-hatian dalam penyampaian informasi ke publik, menghindari ruang untuk penggiringan informasi ke arah politik yang ujungnya berpotensi menimbulkan public distrust. 

Quadrant analysis, trend dan prediksi ekonomi dengan Tableau analytics (dok: monitorday.com)

Saat ini, tidak ada agenda yang lebih penting, selain menyelamatkan nyawa dan keluar dari krisis Covid-19 ini.

"Semakin lama kita terjerat di krisis ini, semakin banyak korban nyawa, ekonomi pun akan berdampak termasuk sosial dan politik" pesannya.

Pemerintah ujarnya, memfokuskan pada terobosan stimulus fiskal untuk memastikan individu dan pelaku usaha tetap bertahan selama krisis Covid-19 sehingga mampu membantu proses pemulihan pasca krisis.

Dalam jangka pendek, stimulus fiskal bertujuan untuk menanggulangi penularan pandemi dengan peningkatan anggaran kesehatan dan melindungi masyarakat pendapatan bawah dengan percepatan dan perluasan realisasi bantuan sosial.

Kemudian, untuk fokus jangka panjang, stimulus fiskal digunakan untuk memulihkan kembali aktivitas perekonomian melalui skema insentif perpajakan hingga relaksasi kredit.

Harry juga mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Bagi Harry,  Langkah ini jelas untuk meredam virus corona di Indonesia. Khususnya menjaga masyarakat menengah kebawah. 

Pria kelahiran Medan ini kembali menghimbau kepada semua pihak untuk mendukung pemerintah dan tidak saling menyalahkan. Terlebih, pemerintah juga tengah menyelesaikan payung hukum dalam menyalurkan program bantuan sosial (bansos) lainnya seperti PKH kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) serta kartu sembako kepada 15 juta penerima manfaat.

Apresiasi juga disampaikan kepada CEO Monday Media Group (MMG) yang konsisten mewartakan berita-berita humanis dan positif . 

"Melalui KOPI PAHIT, banyak hikmah yang  saya dapatkan. Ditengah masifnya pemberitaan yang hanya mengejar sensasi, namun Pak Muchlas sebagai CEO MMG, konsisten mengedukasi masyarakat dengan pemberitaan yang humanis dan positif dan itu nampak di monitorday.com. KOPI PAHIT adalah wadah kita bersama, untuk memperkaya literasi informasi, sekaligus membangun optimisme agar bisa melewati musibah ini. Sebagai warga negara yang baik, kita wajib mendukung pemerintah dalam menangani Covid-19 dan recovery ekonomi. Semoga kita bisa melawati ujian ini." tuturnya.

Selain pandangan dari Harry Patria perihal ekonomi Indonesia ditengah wabah Covid-19, paparan juga diberikan dari narasumber lainnya seperti Shamsi Ali (Presiden Nusantara Foundation Amerika Serikat) Edhi Dharma (Presiden Indonesian Council Community Sydney), Muchlas Rowi (CEO Monday Media Grop) dan Dr. Basirun (Akademisi Vietnam) dan dihadiri oleh 100 peserta dari berbagai negara,provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia. 

Tentunya diskusi yang digelar KOPI PAHIT merupakan forum diskusi monitorday.com dibawah bendera Monday Media Group bertujuan memberikan solusi konkrit untuk bisa menghadapi situasi ini sekaligus mendukung kebijakan Work From Home dari Pemerintah.

Perlu diketahui, diskusi virtual KOPI PAHIT bertema Covid- 19 dari perspective agama, kemanusiaan dan perdamaian dunia ini telah memantik animo peserta untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan selama diskusi berlangsung. 

Mencermati antusias pencinta KOPI PAHIT, rencananya, diskusi virtual bakal digelar setiap akhir pekan dengan tema terkini dan menarik.