Geliat SMK Mencetak Wirausaha Muda

Geliat SMK Mencetak Wirausaha Muda
Contoh siswa yang memamerkan produk wirausahanya

MONITORDAY.COM - Data statistik yang menunjukkan bahwa SMK adalah pencetak pengangguran tertinggi dibanding lembaga pendidikan lain membuat pemerintah mesti memutar otak. Lahirlah Instruksi Presiden nomor 9 Tahun 2016 mengenai revitalisasi SMK. 

Revitalisasi SMK bertujuan untuk mencetak SDM-SDM lulusan SMK yang dengan mudah diserap oleh dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Kemudahan lulusan diserap DUDI dikenal dengan konsep link and match atau pemadanan dukungan. Oleh karena itu diperlukan kerja sama antara SMK dengan DUDI dalam merumuskan bersama kurikulum pembelajaran. 

Sayangnya, fakta di lapangan menunjukkan bahwa tidak terserapnya lulusan SMK tidak hanya disebabkan faktor kurangnya kompetensi lulusan. Namun faktor lainnya adalah masih kurangnya lapangan pekerjaan yang disediakan oleh DUDI. Oleh karena itu pemerintah juga mendorong siswa bisa membuka lapangan kerja dengan wirausaha selain dari link and match dengan DUDI. 

Dalam Peraturan Mendikbudristek nomor 40 tahun 2021 mengenai penugasan guru sebagai kepala sekolah disebutkan bahwa salah satu tugas kepala sekolah adalah pengembangan wirausaha di sekolah. Tugas ini bisa dipahami dalam dua cara: pertama adalah membangun teaching factory sebagai unit bisnis sekolah. Kedua adalah mendidik siswa menjadi wirausaha. 

Pemerintah juga berusaha mengubah mindset lulusan SMK dari Bekerja, Melanjutkan Pendidikan dan Wirausaha (BMW), menjadi Bekerja, Wirausaha dan Melanjutkan Pendidikan (BWM). Jika sebelumnya wirausaha menjadi pilihan terakhir setelah bekerja dan melanjutkan pendidikan, saat ini mindset wirausaha mesti menjadi pilihan kedua bahkan pilihan pertama setelah lulus kuliah. 

Secara konkret, ada tiga program yang diselenggarakan oleh Direktorat SMK Kemendikbudristek untuk pengembangan wirausaha SMK: 

1. Sekolah Pencetak Wirausaha

Direktorat SMK memberikan kesempatan kepada sekolah-sekolah yang ingin mengembangkan kewirausahaan bagi siswanya. Bentuknya adalah dana bantuan yang digunakan untuk training, bootcamp, benchmarking serta permodalan bagi para siswanya. 

Siswa-siswi dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok harus menentukan akan berbisnis apa. Dibimbing oleh mentor dari guru. Siswa harus juga mempromosikan barang dagangannya. Setiap kelompok akan dinilai dari pemasukannya. 

2. Kamp Kreatif Guru dan Siswa SMK 

KKGS/KKSI merupakan program pendidikan yang bisa diikuti oleh seluruh SMK di Indonesia. Ada 30 SMK yang ditunjuk mengenai SMK pengampu sesuai dengan tema masing-masing. Tema-tema yang dipilih berdasarkan perkembangan revolusi industri 4.0 seperti data science, internet of thing, dll. 

SMK pengampu akan mengadakan pelatihan dalam beberapa kali pertemuan melalui zoom. Setelah itu peserta dituntut untuk membuat sebuah produk sesuai dengan yang diajarkan. Produk tersebut boleh dijual untuk mendapatkan profit. 

3. Pameran Karya Kreatif Siswa SMK

Karya-karya siswa berupa bisnis atau start up dipamerkan dalam kegiatan Pameran Kerya Kreatif Siswa SMK. Karena alasan pandemi, sebagian pameran dilaksanakan secara daring atau digital. 

Pameran ini penting agar masyarakat bisa tahu bahwa SMK sudah bisa dan berhasil menghasilkan produk-produk wirausaha yang hebat.