Alhamdulillah, Pantun Jadi Warisan Dunia

Kita patut bersyukur karena pantun Kepulauan Riau dan Riau dipilih untuk mewakili Melayu Indonesia.

Alhamdulillah, Pantun Jadi Warisan Dunia
Ilustrasi/ Ist

MONITORDAY.COM - Badan PBB untuk Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan, UNESCO, menetapkan pantun menjadi Warisan Budaya Tak Benda.  

Pengajuan pantun sebagai warisan budaya diajukan oleh Indonesia dan Malaysia. Bagi Indonesia ini menjadi tradisi budaya ke-11 yang diakui UNESCO.

Budayawan asal Provinsi Kepulauan Riau, Abdul Malik mengungkapkan rasa bangga atas ditetapkannya pantun asal wilayah sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia.

Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji itu merasa lega dan bahagia setelah bertahun-tahun memperjuangkan pantun asal Kepri dan Riau agar masuk dalam Warisan Tak Benda Dunia.

"Alhamdulillah, akhirnya berhasil juga usulan kami. Kita patut bersyukur karena pantun Kepulauan Riau dan Riau dipilih untuk mewakili Melayu Indonesia," kata Abdul Malik di Tanjungpinang, Jumat (18/12/2020).

Lebih lanjut, Abdul Malik mengatakan memperjuangkan pantun ditetapkan sebagai warisan dunia, tidak mudah. 

Demikian sejumlah budayawan dan tokoh melayu di Kepri dan Riau membentuk tim.

Tim asal Kepri terdiri dari Abdul Malik Abdul Malik, dan Syahrial dari Dinas Kebudayaan. Sementara narasumber utama yakni Datok Alipon, Sang Maestro Pantun asal Kepri.

Sedangkan berbagai kegiatan dilakukan, termasuk rapat kerja yang sudah berulang kali dilakukan.

Kemudian tim mengumpulkan data-data, dan menganalisis hingga membuahkan naskah akademik pada tahun 2017. Bersamaan dengan itu, tim telah mengerjakan naskah akademiknya sejak Maret 2017.

"Banyak sekali rapat tim dilaksanakan, selain di Jakarta juga di Tanjungpinang. Telah pula dilakukan beberapa kali revisi naskah untuk melengkapi data," tuturnya.

Menurut Abdul Malik, sekarang Kepri dapat menggunakan ikon "Kepulauan Riau, Negeri Pantun Warisan Dunia".

Hal tersebut seperti Malaka menggunakan ikon "Melaka, Bandaraya Bersejarah Warisan Dunia" sejak Melaka diresmikan sebagai Kota Warisan Dunia oleh UNESCO.

Selain itu, Abdul Malik berharap kejayaan pantun ini menambah semangat kita semua, pemerintah daerah, masyarakat, pekerja seni-budaya, dan akademisi untuk mengembangkan dan membina budaya melayu di Kepulauan Riau.

Apalagi budaya merupakan ikon utama bangsa Indonesia, dan menjadi salah satu unsur pembentuk jati diri yang sangat penting.[]