Trump Kekeh Gugat Kemenangan Biden

Donald Trump melanjutkan gugatan hukum atas kemenangan Joe Biden. Harapannya, kemenangan Biden bisa ditunda bahkan di batalkan.

Trump Kekeh Gugat  Kemenangan Biden
Ilustrasi/ Istimewa

MONITORDAY.COM - Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menampik sikap pemerintahan Trump yang menolak memulai proses transisi resmi. Sementara itu, sejumlah pemimpin Partai Republik berpihak pada Presiden Donald Trump untuk melanjutkan gugatan hukum guna membatalkan hasil pemilu yang memproyeksikan kemenangan Biden. 

Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah menyampaikan ucapan selamat kepada Joe Biden karena hasil pemilihan presiden yang memproyeksikan kemenangannya.

“Saya ingin menyampaikan ucapan selamat kepada Anda dan Wakil Presiden Terpilih Kamala Harris,” kata Macron.

Sementara Boris Johnson mengucapkan, “Saya benar-benar memberi selamat kepada Presiden Terpilih Joe Biden dan Kamala Harris.”

Tetapi di dalam negeri, yang terjadi berbeda.

“Akan ada transisi yang mulus pada pemerintahan kedua Trump,” demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo yang menolak menerima hasil pemilu, dan mengulangi seruan Presiden Donald Trump untuk hanya menghitung surat suara “yang sah,” terminologi yang digunakan untuk meningkatkan tuduhan-tuduhannya yang tidak berdasar bahwa Partai Demokrat telah mencuri hasil pemilu. 

“Tidak ada bukti apapun atas pernyataan-pernyataan yang disampaikan presiden atau Menteri Luar Negeri Mike Pompeo,” ujar Biden sebagaimana dilansir VOA. 

Biden pada Selasa (10/11/2020) menyebut penolakan Trump untuk mengakui kekalahannya sebagai sebuah hal yang “memalukan” tetapi secara umum meremehkannya.

“Fakta bahwa mereka tidak mau mengakui bahwa kami menang, pada saat ini tidak terlalu berpengaruh dalam rencana kami dan apa yang dapat kami lakukan antara saat ini dan 20 Januari nanti,” tambahnya.

Hanya beberapa senator faksi Republik yang telah menyampaikan ucapan selamat kepada Biden dan pendampingnya, Kamala Harris. Demikian pula Presiden George Walker Bush, presiden terakhir dari Partai Republik.

Sejumlah pemimpin Partai Republik lainnya berpihak pada Trump. Pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan, Presiden Trump seratus persen berhak menyelidiki tuduhan-tuduhan adanya kecurangan dan mempertimbangkan opsi hukumnya.