Tolak Hasil Pemilu, Prabowo Dinilai Tak Hargai Prinsip Demokrasi
Calon Persiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pemilu yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Prabowo beralasan, banyak terjadi kecurangan yang meliputi berjalannya pemilu.

MONITORDAY.COM – Calon Persiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pemilu yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Prabowo beralasan, banyak terjadi kecurangan yang meliputi berjalannya pemilu.
Hal tersebut mendapat kritik dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin. Prabowo dinilai tidak mengindahkan prinsip demokrasi karena tidak siap untuk menerima kekalahan, serta juga tidak menghargai pilihan rakyat.
“Prinsip dasar dalam kontestasi berdemokrasi, pasti ada yang menang dan yang kalah. Kita harus harus menghormati pilihan rakyat. Mereka telah menentukan pilihannya untuk menjadikan Jokowi-Kyai Ma’ruf sebagai Capres-Cawapres 2019 ini," ujar juru bicara TKN Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily, dalam keterangan tertulis, Rabu (15/5).
Ace mengatakan, penolakan yang dilakukan oleh Prabowo ini seperti mengulangi Pilpres 2014 lalu, dimana waktu itu, Ia juga menolak hasil Pemilu yang memenangkan Jokowi-JK.
“ini merupakan pembelajaran yang buruk dalam kehidupan demokrasi. Dalam demokrasi, ada prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi oleh siapa pun bahwa kita harus siap menang dan juga harus siap kalah,” ujarnya.
Seharusnya, lanjut Ace, Prabowo-Sandi malu kepada rakyat. Karena mengacu hasil sebuah survey, dinyatakan bahwa 92,5 persen rakyat Indonesia menerima siapa pun yang terpilih Presidennya. Rakyat sendiri memiliki kesadaran yang tinggi atas prinsip berdemokrasi , namun Justru elit-elitnya yang tidak siap berdemokrasi.
Seperti diketahui, Prabowo menyatakan menolak hasil pemilu saat menjadi pembicara dalam acara “Mengungkap fakta-fakta kecurangan Pemilu 2019” di hotel Grand Syahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5). Dalam kesempatan itu Ia tegas akan menolak hasil pengitungan KPU karena diduga banyak kecurangan.
“Saya akan menolak hasil penghitungan suara pemilu, hasil pengitungan suara pemilu yang banyak kecurangan,” tegas Prabowo.