Tingkatkan Daya Saing, Kemenperin Persiapkan Strategi Bangun SDM
Kementerian Perindustrian telah menyiapkan langkah-langkah strategis dalam rangka membangun SDM industri yang kompeten melalui enam program prioritas, yakni pengembangan pendidikan vokasi industri melalui sistem ganda.

MONITORDAY.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menyiapkan sejumlah strategi guna membangun sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dalam rangka meningkatkan produktivitas dan daya saing.
"Kementerian Perindustrian telah menyiapkan langkah-langkah strategis dalam rangka membangun SDM industri yang kompeten melalui enam program prioritas, yakni pengembangan pendidikan vokasi industri melalui sistem ganda," kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang dalam pidatonya yang diwakili oleh Inspektur Jenderal Kemenperin, Arus Gunawan dalam Wisuda Nasional Unit Pendidikan Kemenperin yang bertema "Skills for the Future" di Jakarta, Sabtu (28/11).
Lebih lanjut, Agus Gumiwang mengatakan, pembangunan politeknik atau akademi komunitas merupakan bentuk pengembangan link and match untuk SMK dan industri.
Selain itu, program diklat, pembangunan infrastruktur kompetensi dan sertifikasi kompetensi tenaga kerja industri. Kemudian, pembangunan pusat inovasi dan pengembangan SDM industri 4.0.
"Pengembangan industri yang berkualitas memerlukan SDM yang andal dengan kompetensi di bidang industri serta penguasaan teknologi," ujar Agus Gumiwang.
Menurut Agus Gumiwang, saat pandemi ini para mahasiswa diharapkan terlibat dalam inkubator bisnis sehingga dapat menjadi wirausaha baru.
"Serapan lulusan di dunia industri kerja pada 2020 menurun jika dibandingkan 2019. Hal ini karena adanya pandemi dan mempengaruhi sektor-sektor kerja, karena itu mahasiswa juga disarankan terlibat di dalam inkubator bisnis, sehingga juga bisa menjadi wirausaha baru," ucapnya.
Berdasarkan data, serapan lulusan pendidikan vokasi di dunia kerja pada 2019 sebesar 81,89 persen untuk SMK dan 51,91 persen untuk perguruan tinggi.
Sedangkan, sejak 2020, serapan lulusan pendidikan vokasi di dunia kerja sebesar 75,70 persen untuk SMK dan 47,85 persen untuk perguruan tinggi.
Dalam pidatonya, Agus Gumiwang juga mengatakan dalam rangka meningkatkan daya saing, maka penting untuk terus meningkatkan kemampuan soft skill seperti penguasaan bahasa asing serta kemampuan berpikir kritis, analisis, inovasi, kepemimpinan, negosiasi, bahkan dapat kerja tim.
"Berbagi hal yang belum menjadi kekuatan kita untuk bersaing harus ditingkatkan seperti hal-hal soft skill. Selain itu teknologi dan global minded juga perlu ditingkatkan di masa depan," sambungnya.