Tim Jokowi Center Tempatkan 2 Relawan di Tiap TPS
Tim Jokowi Center membentuk kelompok kerja (Pokja) pemenangan Jokowi 2019 dan menempatkan 2 orang relawan pada tiap-tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah-daerah.

MONITORDAY.COM - Tim Jokowi Center membentuk kelompok kerja (Pokja) pemenangan Jokowi 2019 dan menempatkan 2 orang relawan pada tiap-tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah-daerah.
Demikian disampaikan Ketua Jokowi Center Pusat, Mulyono. Menurutnya, pembentukan pokja pemenangan Jokowi 2019 untuk membantu TKN yang telah bekerja lebih dahulu dengan semua partai pengusung dalam memenangkan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin.
Pembentukan pokja pemenangan Jokowi 2019 ini juga diharapkan bisa bersinergi dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) dalam memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Pokja pemenangan Jokowi nanti menjadi sinergi di tingkat TPS (Tempat Pemungutan Suara). Kami bicara bagaimana memenangkan Pak Jokowi di 2019," ujar Mulyono seusai mengukuhkan Tim 7 Jokowi Center Jawa Tengah, Sriwedari Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/10/2018).
Mulyono mengungkapkan, pokja pemenangan Jokowi ini sedang didesain oleh tim Jokowi Center untuk memenangkan Jokowi di Pilpres 2019.
Menurut Mulyono, pokja ini basisnya relawan dan langsung terjun ke setiap TPS yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Setiap TPS akan ditempatkan sedikitnya dua orang relawan.
"Teman-teman IT kami sedang mendesain konsepnya. November akhir akan kami luncurkan untuk memberi ruang kepada masyarakat agar mendaftarkan melalui aplikasi yang sedang didesain oleh taman-teman (Jokowi Center)," kata Mulyono.
Mulyono menjelaskan, para relawan yang tergabung dalam pokja pemenangan Jokowi ini nantinya akan melakukan door to door ke setiap pemilih sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berada di TPS masing-masing daerah.
Sehingga, lanjut Mulyono, setiap hari relawan bertemu minimal 5 orang pemilih atau keluarga kemudian mengunggahnya ke sistem aplikasi pokja pemenangan Jokowi.
"Kalau ada 600.000 sekian TPS kali lima orang perhari berarti ada sekian juta yang datanya masuk. Pada Februari akan kami evaluasi sistem ini sehingga pada bulan itu kami akan mengetahui berapa jumlah pemilih yang tercover dalam aplikasi. Sehingga dua bulan sebelum pencoblosan kami akan tahu Pak Jokowi akan menang atau tidak," tuturnya.
Konsep tersebut, kata Mulyono, mencontoh ketika pemilihan wali kota Surakarta pada tahun 2010.
"Suara Jokowi sudah bisa diketahui tiga bulan sebelum pemilihan, saat itu 61 persen. Namun, pada kenyataannya suara Jokowi pada waktu pemilihan mencapai 90 persen," tandasnya.