Terlalu ! Indonesia Alami Tingginya Porsi Impor Obat Hingga 97 Persen

Terlalu ! Indonesia Alami Tingginya Porsi Impor Obat Hingga 97 Persen
Kementerian Kesehatan Indonesia saat ini sedang mengalami ketinggian porsi impor obat

MONITORDAY.COM - Kementerian Kesehatan Indonesia saat ini sedang mengalami ketinggian porsi impor obat dalam pengadaan alat kesehatan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan konferensi persnya secara virtual, Rabu (16/6) menuturkan hanya 3 persen yang diproduksi dalam negeri. 97 persen masih impor, dari 1.809 item obat di e-katalog (milik LKPP), hanya 56 item obat yang belum diproduksi di dalam negeri.

Dari 10 bahan baku obat terbesar, baru dua yang diproduksi di dalam negeri, yakni Clopidogrel dan Paracetamol. Sementara sisanya masih impor.

Sampai saat ini sebanyak 358 jenis produk alat kesehatan yang sudah diproduksi di dalam negeri, dalam sistem Registrasi Alat Kesehatan (Regalkes) Kemenkes. 

Sementara itu, berdasarkan e-katalog 2019-2020, tercatat dari 496 jenis alkes yang ditransaksikan, sebanyak 152 jenis alkes sudah mampu diproduksi di dalam negeri.

Menurut Budi, tingginya porsi impor dalam pengadaan alkes, obat-obatan hingga bahan baku obat tentu tidak baik dalam upaya Indonesia untuk mendukung kemandirian sektor kesehatan.

"Kami melihatnya dari sistem resiliensi kesehatan, kami ingin memastikan semua bahan baku obat-obatan dan juga alkes itu bisa diproduksi di dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap negara lain terutama pada saat terjadi pandemi seperti ini supaya sistem resiliensi kesehatan kita tangguh," imbuhnya.