Taufiq Effendi Nilai Kurangnya Partisipasi Perempuan dalam Pengambilan Keputusan

MONITORDAY.COM - Peran kalangan perempuan semakin penting pada saat ini tidak hanya berkaitan hal yang bersifat rumah tangga saja tapi juga sampai ke berbagai bidang. Namun, masih kurangnya partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan.

"Keterlibatan perempuan memang meningkat tapi ketika berbicara stakeholder yang menentukan kebijakan perempuan berkurang," kata Taufiq Effendi, Dosen & Peraih Beasiswa di 8 Negara dalam diskusi Kopi Pahit bertajuk 'Prempuan Berdaya, Indonesia Maju' di Rosbuck milik & coffe, Jakarta Timur, Minggu (29/12/2019).

Menurut Taufiq, persoalan utama kurangnya peran prempuan terdapat di laki-laki. Sebagai suami atau ayah harus berperan untuk meyakinkan dan menguatkan mereka harus terlibat.

Terkait Perempuan Pengambil Kebijakan, Taufiq mengatakan seharusnya laki-laki yang harus merubah sikap, sehingga merubah stigma terhadap perempuan.

"Tidak masalah perempuan itu menjadi hakim, menjadi penentu kebijakan. Meskipun banyak stigma kalo perempuan melibatkan perasaan, jadi harus laki-laki yang harus merubah attitude," jelasnya.

Lebih lanjut, Taufiq mengatakan Perempuan memiliki peran yang kuat bagi laki-laki khususnya dalam memberikan kepedulian. Sehingga, laki-laki melupakan tugasnya.

"Mereka punya kepedulian yang luar bisa karena ibu, karena istri kita bisa seperti ini, bisa ada diposisi sekarang. Sekarang saya tidak bisa ada disini kalo tidak dikasih makan sama istri. Padahal itu tugas suami, jadi kalo perempuan masak kita laki-laki harus bilang terima kasih, karena tugas kita yang membuat makanan," tuturnya.

Sementara itu, Taufiq menyatakan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat dapat meningkatkan produktifitas perempuan kepada bangsa melalui peran teknologi.

"Dengan adanya teknologi sangat mungkin wanita produktif dan terus memberikan kontribusi yang luar biasa pada bangsa kita di dalam rumah maupun di luar rumah," pungkasnya.