Target Kemiskinan Nol Persen, Istana : Namanya Target Itu Bisa Tercapai Bisa Tidak
Saya kira menargetkan itu tak jadi masalah, yang namanya target itu bisa tercapai bisa tidak.

MONITORDAY. COM - Target angka kemiskinan 0 persen dinilai terlalu ambisius pemerintah di tengah kondisi perekonomian dunia dan Indonesia sedang mengalami hal sulit.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian mengatakan persoalan target bisa tercapai bisa juga tidak.
"Saya kira menargetkan itu tak jadi masalah, yang namanya target itu bisa tercapai bisa tidak,” kata Donny di Hotel Ibis Tamarin, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (07/03/2020).
Terkait Presiden Jokowi yang menargetkan angka kemiskinan 0 persen di 2024, Donny mengatakan sebetulnya ingin mamacu pemerintahanya untuk bekerja lebih keras dalam memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia di semua sektor saat ini.
"Artinya bahwa ketika presiden menargetkan hal yang ambisius, dia ingin mengatakan ayo kita bekerja keras lebih baik lagi untuk memenuhi target itu,” jelasnya.
Terkait optimisme pemerintah untuk mencapai target yang sudah ditentukan di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan kondisi di tahun ini berada di kisaran 4,8 persen sampai 5,1 persen.
"Kita harus banyak berbicara dengan ekonom yang tahu persis dengan kondisi perekonomian Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu, Donny mengatakan salah satu langkah konkrit pemerintah untuk mencapai target tersebut ialah dengan menerbitkan Omnibus Law RUU cipta lapangan pekerjaan yang saat ini tengah digulirkan pemerintah namun justru menciptakan pro dan kontra di tengah masyarakat.
"Kata kuncinya sebetulnya memudahkan lapangan pekerjaan, yakni dengan Omnibus Law cipta lapangan pekerjaan bagaimana kita mau menaikan perekonomian kalau tidak ada lapangan pekerjaan, kalau tidak ada itu gak bakal ada investasi dan uang berputar disitu,” pungkasnya.