Merdeka Belajar Dinilai sebagai Energi Positif untuk Majukan Pendidikan Indonesia
Keempat kebijakan dalam Merdeka Belajar episode pertama akan berdampak positif. Baik itu penghapusan UN, sistem baru ujian sekolah, perampingan RPP, maupun sistem zonasi.

MONITORDAY.COM – Merdeka Belajar dipandang sebagai energi positif untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Demikian diungkapkan Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 86 Jakarta, Deni Boy.
“Keempat kebijakan dalam Merdeka Belajar episode pertama akan berdampak positif. Baik itu penghapusan UN, sistem baru ujian sekolah, perampingan RPP, maupun sistem zonasi,” Ujar Deni Boy saat ditemui di ruang kerjanya di SMA Negeri 86 Jakarta, Senin (9/3/2020).
Menurut Deni Boy, keempat kebijakan tersebut memiliki perannya masing-masing dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Terkait penghapusan UN yang digantikan dengan metode assessment misalnya, dirinya mengaku paham betul dengan tujuan dari penerapan assessment tersebut, yakni untuk lebih menguji pemahaman siswa serta kemampuan dalam menganalisis sesuatu permasalahan.
“Assessment lebih kepada pemahaman dan menganalisis, sehingga anak-anak dilatih untuk menganalisis sebuah permasalahan, baru ia bisa menjawab. Kalau yang selama ini, kan bisa tebak-tebakan,” jelas Deni.
Demikian juga dengan kebijakan Merdeka Belajar Episode ketiga, yakni soal penyaluran dana BOS. Menurutnya, hal ini perlu kewaspadaan. Dengan adanya pengawas atau controller dana BOS kata dia, maka tidak akan terjadi lost control.
“Kalau langsung tidak ada pengontrolnya (dinas/sudin) dikhawatirkan lost control, maka terjebaklah sekolah atau kepala sekolah dalah hal yang tidak wajar,” tegasnya.
Deni Boy berharap bahwa Mendikbud Nadiem Makarim bisa melihat kondisi sekolah-sekolah yang ada di Jakarta dengan yang ada di bagian Timur. Karena tentu kondisinya sangat jauh berbeda.
Dia pun yakin bahwa dengan mengetahui kondisi tersebut, akan ketemu benang merahnya. Terlihat bahwa akan lebih banyak perhatiannya untuk pendidikan di Indonesia bagian Timur dibandingkan dengan di Jakarta yang semuanya mungkin telah tercukupi.