Tanggapan Komisi X DPR Terkait Rencana Pembukaan Kembali Sekolah Pada Bulan Juli
Pemerintah harus memastikan keamanan siswa dari penularan Covis 19, selama dalam perjalanan menuju tempat sekolah, misalnya selama berada di angkutan umum.

MONITORDAY.COM - Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal memberi tanggapan terkait rencana Kemendibud membuka kembali sekolah pada Juli mendatang, setelah pembelajaran dialihkan ke rumah akibat penyebaran virus Corona jenis baru (Covid-19).
Ia mengatakan, sebelum membuka kembali sekolah, Kemendikbud harus mempunyai peta penyebaran Covid-19, supaya tahu di daerah mana saja bisa diberlakukan kembali kegiatan pembelajaran di sekolah.
"Mana saja daerah-daerah yang merupakan masuk Zona Merah (masih parah) Zona Kuning (sudah menurun) dan Zona Hijau (Bebas Covid 19). Dan hanya di zona hijaulah yang memungkinkan dibuka kembali proses belajar mengajar di sekolah," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (13/5).
Selain itu, politisi PPP asal Naggroe Aceh Darussalam itu juga mendorong Kemendikbud dapat memastikan sekolah yang akan ditempati benar-benar bebas dari Covid-19.
"Yaitu dengan melakukan penyemprotan disinfektan di semua sudut sekolah, menyediakan wastafel dan masker," ungkapnya.
Lebih lanjut, Illiza Saaduddin mengatakan bahawa Pemerintah juga harus memastikan keamanan siswa dari penularan Covis 19, selama dalam perjalanan menuju tempat sekolah, misalnya selama berada di angkutan umum.
"Karena siswa tentu akan bercampur dan berinteraksi dengan masyarakat umum di dalam angkutan umum. Semua langkah antisipasi agar tidak terjadi penularan haris dilakukan dengan baik," ujar Anggota Baleg DPR RI itu.
Kemendikbud sebelumnya sudah memiliki 3 skenario tentang pembukaan kembali proses bejalar mengajar di sekolah. Ketiga skenario tersebut dipilih dan dipertimbangkan dengan baik dan penuh hati-hati.
Ketiga skenario tersebut adalah pertama, jika Covid-19 berakhir pada akhir Juni 2020, maka siswa masuk sekolah tahun pelajaran di minggu ketiga Juli 2020. Kedua, jika Covid-19 berlangsung sampai September 2020, siswa belajar di rumah dilaksanakan sampai September. Ketiga, jika Covid-19 sampai akhir tahun 2020, maka semua siswa Belajar di Rumah selama satu semester penuh.