Tak Kendor Saat Pandemi Covid-19, KKP Kembali Tangkap 5 Kapal Ilegal Asing di 2 Wilayah Berbeda

PSDKP-KKP kembali menunjukan tajinya dengan meringkus lima kapal pelaku illegal fishing di 2 lokasi berbeda yaitu (WPP-NRI) 711-Laut Natuna dan WPP 716-Laut Sulawesi. Penangkapan ini menambah torehan prestasi Kapal Pengawas PSDKP-KKP dibawah Kepemimpinan, Menteri KKP Edhy Prabowo.

Tak Kendor Saat Pandemi  Covid-19,  KKP Kembali Tangkap 5 Kapal Ilegal Asing di 2 Wilayah Berbeda
Menteri KKP, Edhy Prabowo (doc: Pung)

MONITORDAY.COM - Tidak menunggu lama, setelah meringkus 2 Kapal Ikan Asing Ilegal asal Vietnam di laut Natuna Utara belum lama ini.  Tidak main-main, ditengah amukan Covid-19 yang semakin mengganas, Kapal Pengawas Direkorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP-KKP) kembali menunjukan tajinya dengan meringkus lima kapal pelaku illegal fishing di dua lokasi berbeda yaitu Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) 711-Laut Natuna dan WPP 716-Laut Sulawesi.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar laut Indonesia tetap terjaga, kapal Pengawas Perikanan (KP) Ditjen PSDKP kembali melakukan penangkapan terhadap lima kapal ikan asing illegal. Lima kapal tersebut terdiri dari tiga kapal berbendera Filipina dan dua kapal berbendera Vietnam”, ungkap Menteri KKP, Edhy Prabowo kepada monitorday.com, sabtu (11/4/2020).

Edhy sangat mengapresiasi operasi penangkapan yang dipimpin  langsung  oleh Direktur Pemantauan dan Operasi  Armada selama 24 jam dengan menggunakan satelite. 

Menurutnya, tiga KP Perikanan PSDKP-KKP yakni KP. Orca 01 dan KP. Orca 04 yang melakukan operasi di WPP-NRI 716-Laut Sulawesi serta KP. Orca 02 yang melakukan operasi di WPP-NRI 711-Laut Natuna Utara bermanuver dengan baik dan berhasil meringkus kapal ilegal tersebut. 

Untuk wilayah WPP-NRI 716-Laut Sulawesi, Komandan KP Perikanan Orca 01 yang dinakhodai oleh Capt. Priyo Kurniawan berhasil melumpuhkan 2 KIA berbendera Filipina yaitu F/B Makmur 13 (52 GT) dan F/B Pumboat dengan Lenght Over All (LOA) 13M pada posisi koordinat 06° 12.547' lintang utara (lu) - 127° 59.19'  bujur timur (bt) dan 06° 10.112' lu - 127° 52.12' bt. Sebanyak 20 awak kapal berkewarganegaraan Filipina berhasil diamankan. 

Masih di laut Sulawesi, KIA berbendera Filipina juga terpantau melakukan illegal fishing. Parahnya, KIA ini menggunakan jenis alat penangkapan ikan tuna hand liner. Untuk melancarkan aksi busuk KIA ini, mereka menggunakan nama Kapal berbahasa Indonesia yakni F/B. Berlian Jaya 02 (39 GT) agar bisa mengelabui petugas. 

Namun aksi tipu-tipu KIA Filipina terbaca oleh KP Perikanan Orca 04 yang dinakhodai oleh Capt. Eko Priyono. Dengan sigap, Komandan KP Perikanan Orca 04 beserta awak kapal mengunci pergerakan KIA tersebut. 14 awak kapal yang juga berasal dari Filipina pun berhasil diamankan yang selanjutnya akan diproses secara hukum.

Secara terpisah, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada  Pengawasan  Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP-KKP), Pung Nugroho Saksono menjelaskan hari operasi kapal pengawas dari 85 hari pada 2019 menjadi 150 hari pada 2020. Tujuannya agar tidak ada kapal asing yang kembali masuk perairan Indonesia.

”Kami justru lebih giat menangkap kapal illegal di tengah merebaknya pandemi Covid-19 ini. Saya amati kok KIA ini justru memanfaatkan kondisi wabah Covid-19 dan leluasa melancarkan aksi mereka, iItulah mengapa kami tidak mengurangi intensitas operasi di lokasi yang kami pandang rawan pencurian ikan” jelasnya.

Selain penambahan hari operasi, lanjut Pung, berbagai langkah penguatan PSDKP dibawah Menteri Edhy terbilang progress. Misalnya, penambahan senjata awak kapal,  jumlah armada KP Perikanan serta pemberian penghargaan kepada Awak KP Perikanan yang dipandang berprestasi dalam menangkap pelaku illegal fishing.