Tahun Ajaran Daring dan Protokol Bila Kelas Konvensional Diselenggarakan
Para orangtua murid, guru, dan murid semakin hari semakin bertanya-tanya kapan sekolah akan dimulai. Apalagi bagi mereka yang melanjutkan ke jenjang berikutnya. Yang lulus Sekolah Dasar dan akan melanjutkan ke SMP dan seterusnya. Informasi sejak dini akan sangat bermanfaat terhadap seluruh pemangku kepentingan pendidikan.

MONITORDAY.COM – Para orangtua murid, guru, dan murid semakin hari semakin bertanya-tanya kapan sekolah akan dimulai. Apalagi bagi mereka yang melanjutkan ke jenjang berikutnya. Yang lulus Sekolah Dasar dan akan melanjutkan ke SMP dan seterusnya. Informasi sejak dini akan sangat bermanfaat terhadap seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
Pendidikan salah satu kebutuhan dan bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Belajar di sekolah menjadi kelaziman. Kelas-kelas yang sibuk dan hangat menjadi rutinitas kita. Sebagian orang tua murid mengantar jemput anaknya ke sekolah. Sebelum pandemi merebak semua itu terasa biasa-biasa saja.
Dan situasi pun berubah drastis. Dalam hitungan minggu dan bulan khalayak semakin menyadari bahwa pandemi ini bukan hal biasa. Mengubah segalanya termasuk ‘dirumahkannya’ para guru dan siswa.
Data dan analisis berbagai pihak menunjukkan bahwa berbagai pembatasan ini harus berlangsung lama. Berbilang bulan dan tahun hingga kelak kita mendapatkan solusi agar angka penyebaran dan kebutuhan perawatan kesehatan berimbang dengan kapasitas layanan.
Berkaca dari Korea Selatan yang sempat membuka kembali sekolah ternyata harus mengambil kebijakan menutup kembali sejumlah sekolah karena indikasi kasus-kasus baru yang muncul. Negeri Ginseng ini memiliki kapasitas pengujian dan pelayanan kesehatan yang tinggi sehingga menjadi salah satu referensi bagi negara lain dalam penanganan pandemi Covid-19.
Sementara di Singapura pada fase pertama diberlakukan ketentuan yang ketat. Siswa akan kembali ke sekolah mulai 2 Juni melalui dua fase sebagai bagian dari pengurangan langkah-langkah pemutus sirkuit coronavirus yang diharapkan berakhir pada 1 Juni.
Siswa sekolah dasar kelas 6, sekolah menengah kelas 10 dan sekolah menengah kelas 11 akan bersekolah di hari kerja. Siswa Sekolah Dasar kelas 4 dan 5, atau Sekolah Menengah 9 akan bergantian setiap minggu dengan tingkat yang lebih rendah. Sekolah Dasar kelas 1, 2, dan 3, atau Sekolah Menengah kelas 7 dan 8 untuk kembali ke sekolah selama satu minggu, kemudian beralih untuk belajar berbasis rumah minggu depan.
Tahun ajaran baru di Indonesia sangat mungkin harus diwarnai dengan pembelajaran daring. Guru, orang tua murid, dan para murid harus menyiapkan diri untuk itu. Sehingga kualitas pembelajaran tidak terbengkalai.
Jika suatu saat nanti pertimbangan ilmiah menujukkan murid kembali masuk sekolah sebagaimana sebelum pandemi maka ada beberapa protokol ketat yang harus dipatuhi.
Dari laman situs Organisasi Kesehatan Dunia WHO kita dapat melihat panduan bagi sekolah bila pembelajaran di kelas konvensional memungkinkan untuk diselenggarakan. Mengikuti prinsip-prinsip dasar dapat membantu menjaga siswa, guru, dan staf lain aman di sekolah dan membantu menghentikan penyebaran penyakit ini.
Rekomendasi WHO untuk sekolah sehat adalah:
#1. Siswa yang sakit, guru dan staf lain tidak boleh datang ke sekolah
#2. Sekolah harus memberlakukan mencuci tangan secara teratur dengan brankas air dan sabun, alkohol, pembersih tangan atau larutan klorin dan, minimal, desinfeksi harian dan membersihkan permukaan/ mengepel lantai sekolah
#3. Sekolah harus menyediakan air, sanitasi dan limbah fasilitas manajemen dan ikuti lingkungan prosedur pembersihan dan dekontaminasi
#4. Sekolah harus mempromosikan jarak sosial (sebuah istilah diterapkan pada tindakan tertentu yang diambil untuk memperlambat penyebaran penyakit yang sangat menular, termasuk membatasi kelompok besar orang yang datang bersama)
Panduan itu menjadi salah satu pegangan penting bagi Pemerintah dan pengelola sekolah untuk membangun kewaspadaan dan rencana yang matang dalam menghadapi kemungkinan pandemi yang berlangsung lama.