Cegah Penurunan Produksi Migas, WOWS Dinilai Jadi Solusi

Menurunnya produksi sumur-sumur migas yang berumur merupakan hal yang lazim, karena seringnya dieksploitasi akan membuat cadangan sumur tersebut surut dan sulit diambill.

Cegah Penurunan Produksi Migas, WOWS Dinilai Jadi Solusi
Praktisi Migas, Satoto Agustono pada acara diskusi publik yang bertajuk “WOWS Dan Produksi Minyak Kita” di Kedai Temo, Jakarta, Senin (26/8).

MONITORDAY.COM – Menurunnya produksi sumur-sumur migas yang berumur merupakan hal yang lazim, karena seringnya dieksploitasi akan membuat cadangan sumur tersebut surut dan sulit diambill.

Dalam upaya mencegah terjadinya penurunan produksi minyak disumur eksisting, adalah dengan pemeliharaan, yakni Work Over Well Service (WOWS).

Praktisi Migas, Satoto Agustono mengatakan bahwa produksi minyak dari Work Over dinilai low cost dan jumlahnya bisa melebihi hasil pemboran, serta kepastian mendapatkan minyaknya lebih tinggi.

“Kalau mengebor atau mengembangkan sumur baru hingga kedalaman 1500 meter, biayanya mencapai 4 hingga 5 juta US Dollar,” ujar Satoto dalam diskusi publik yang bertajuk “WOWS Dan Produksi Minyak Kita” di Kedai Temo, Jakarta, Senin (26/8).

Lebih lanjut, Menurutnya, WOWS akan selalu dibutuhkan selama minyak masih dieksploitasi.

“Semua harus berjalan, dalam industri migas kebutuhannya dibagi bagi, antara eksplorasi, pengembangan dan WOWS masing masing berapa persen. Bisa saja kontraktor migas ditahun tertentu tidak ada aktivitas eksplorasi, tapi WOWS akan tetap dilakukan. Ibarat kita punya mobil, tetap membutuhkan perawatan rutin khan, agar mobil tetap prima,” jelasnya.

Sebagai informasi, Work Over merupakan pekerjaan ulang atas sebuah sumur minyak yang telah ada. Sementara Well Service adalah perawatan sumur minyak. Berdasarkan data SKK Migas, ditahun 2019, Work Over bakal dilakukan di 969 sumur dan akan ada kegiatan Well Services sebanyak 25.296 kegiatan.