Sukses Itu Pilihan

SEJATINYA semua orang di dunia ini berharap meraih sukses selama hidupnya.

Sukses Itu Pilihan
Ilustrasi foto/Net

SEJATINYA semua orang di dunia ini berharap meraih sukses selama hidupnya.  Ada dua faktor, yang menentukan kesuksesan seseorang, yaitu faktor internal dan eksternal. Pada tulisan ini penulis akan fokus membahas faktor internal terlebih dahulu, yang pertama adalah komunikasi dan hubungan yang baik dengan orang lain. Tanpa komunikasi dan hubungan yang baik dengan orang lain seseorang akan kesulitan dalam meraih kesuksesan. Di rumah, sekolah atau tempat kerja atau di mana pun, jadilah seseorang yang baik perilakunya sehingga ada daya tarik magnet yang selalu mengarah pada anda. Dengarkanlah orang yang berbicara kepada anda dengan seksama.

Kedua, mempunyai motivasi yang baik. Motivasi yang baik dapat menggerakkan kita untuk berkelakuan baik. Seperti halnya kita memanfaatkan waktu untuk menuntut ilmu, beribadah kepada Allah, dan menolong orang lain. Tentu itu sesuatu hal yang positif dimana kita telah menggunakan kesempatan yang ada untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.

Ketiga, mempunyai jiwa kepemimpinan. “Dari Abdullah, ia berkata: Nabi saw. bersabda: Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawabannya. Maka seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggung jawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya”. (Sahih al-Bukhori: 4789). Dari hadist ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa kita semua hakikatnya adalah seorang pemimpin.

Alkisah ada seorang pemuda yang merasa cemas melihat fenomena negaranya. Maraknya korupsi di mana-mana, perjudian merajalela. Minuman keras, penipuan, perbuatan asusila sudah begitu mewabah di negerinya sehingga datanglah orang bijak menasehatinya : “Apabila kamu merasa cemas, perbaikilah negara ini. Jika, kamu tak dapat memperbaiki negera ini, perbaikilah masyarakatnya. Jika tetap kau tidak sanggup, mulailah perbaiki dirimu terlebih dahulu mulai sekarang dan mulai dari yang kecil.” Pemuda itu pun menyadari bahwa kecemasannya bukanlah solusi dalam melihat fenomena buruk yang ada. Akan tetapi, dengan menjadikan pribadinya sebagai pemimpin minimal untuk diri sendiri, berarti ia sudah menjadi solusi memperbaiki kondisi yang ada.

Keempat, perbaikilah hubunganmu dengan Allah SWT. Biasanya seseorang akan merasa jiwanya hampa dan mudah terkena stress karena ia jauh dari Allah SWT. Hatinya menjadi kering dan keras lantaran kebutuhan rohaninya tidak dipenuhi. Padahal orang yang sukses adalah seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan rohani, jasmani, dan akalnya secara seimbang. Kebutuhan rohani, jasmani, dan akal yang terpenuhi dengan seimbang akan menjadi nutrisi-nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kita dalam menuju kesuksesan.