Sri Mulyani: Pelantikan Joe Biden jadi Harapan Baru Pemulihan Ekonomi Global

MONITORDAY.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46 akan membawa harapan terhadap pemulihan ekonomi global di tengah ketidak pastian akibat pandemi Covid-19.
“AS yang hari ini memiliki presiden baru tentu merupakan harapan untuk segera pulih dan memberikan kepastian bagi ekonomi dunia,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Dia mengatakan, optimisme terhadap pemulihan tersebut juga dilihat dari fakta bahwa ekonomi China yang mulai menunjukkan pemulihan meskipun masih tumbuh di bawah 3 persen. Namun itu akan turut menciptakan kepastian bagi ekonomi global.
Di samping itu, banyak negara juga saat ini mulai memiliki harapan dengan ditemukannya vaksin Covid-19 sehingga beberapa negara telah melakukan vaksinasi pada Desember 2020 seperti Inggris dan Amerika Serikat.
"Beberapa aspek tersebut mampu memunculkan suasana optimisme pada situasi ekonomi tahun ini," ungkapnya.
Menurut Sri Mulyani, optimisme tersebut tetap akan tumbuh meskipun ekonomi dunia masih akan diliputi ketidakpastian akibat pandemi sejalan dengan terjadinya gelombang kedua.
"Gelombang kedua terjadi akibat beberapa negara memasuki musim winter sehingga jumlah kasus melonjak tinggi seperti di negara-negara Eropa, AS, China, dan Jepang," jelasnya.
Untuk Indonesia, Sri Mulyani memastikan pemerintah akan terus menggunakan berbagai instrumen kebijakan secara tepat waktu, fleksibel, adaptif, transparan, dan akuntabel dalam mengendalikan dampak pandemi.
Dia menegaskan, Pemerintah melakukan langkah yang sama dengan negara lain yaitu mengkombinasikan kebijakan fiskal, moneter serta sektor keuangan untuk melakukan menahan merosotnya ekonomi.
“Yang paling penting seluruh pemangku kepentingan bekerja sama, berkolaborasi, bergotong-royong untuk memulihkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kita,” demikian kata Sri Mulyani.
Joe Biden resmi dilantik sebagai Presiden ke-46 AS, di Gedung Kongres AS, Capitol, Washington DC, Rabu (20/01/2021) waktu setempat atau Kamis (21/1) dini hari waktu Indonesia.
Biden terpilih menjadi Presiden AS melalui pemilu yang digelar pada November 2020 lalu. Dia memenangkan pemilu setelah mengalahkan petahana Donald Trump.
Biden meraih lebih dari 81,28 juta suara popular atau 51,3 persen. Sementara Donald Trump meraih 74,2 juta suara popular atau 46,8 persen.
Pada saat dilantik, Biden bersumpah untuk mengakhiri perang tak beradab di negaranya yang terpecah belah dan terguncang oleh ekonomi yang terpukul dan pandemi virus corona yang telah menewaskan lebih dari 400.000 warganya.
"Melalui cobaan selama berabad-abad, Amerika telah diuji lagi, dan Amerika telah bangkit menghadapi tantangan," kata Biden saat menyampaikan pidato pelantikannya.