Ajakan Masuk Islam Kepada Kaisar Heraklius

MONITORDAY.COM - Rasulullah ﷺ tidak pernah ragu sedikit pun untuk mengajak orang kepada agama yang benar, agama yang akan menyelamatkan manusia dari kesengsaraan tiada batas di akhirat nanti. Apalagi perjanjian Hudaibiyah sudah menjamin bahwa tidak akan ada peperangan dengan orang Quraisy selama 10 tahun kecuali jika perjanjian itu dilanggar oleh salah satu pihak. Maka ini adalah saatnya menyebarkan dakwah seluas mungkin tanpa takut dihambat oleh orang Quraisy.
Rasulullah ﷺ mengutus Dihyah bin Khalifa Al Kalbi untuk menyampaikan surat kepada Heraklius, yang saat itu sedang berada di Baitul Maqdis. Surat Rasulullah ﷺ itu berbunyi,
Bismillahirrohmanirrohim
Dari Muhammad bin Abdullah kepada Heraklius pemimpin Romawi. Kesejahteraan bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk. Masuklah Islam niscaya tuan akan selamat. Masuklah Islam niscaya Allah akan melimpahkan pahala kepada tuan dua kali lipat. Namun jika tuan berpaling maka tuan akan menanggung dosa rakyat Arisiyin.
Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).
Surah Ali 'Imran (3:64)
Pada saat itu kebetulan Abu Sufyan dan rombongan pedagang Quraisy sedang berada di Darussalam. Heraklius mengundang mereka dalam pertemuan yang dihadiri oleh para pembesar Romawi.
"Siapa di antara kalian yang mempunyai ikatan darah yang paling dekat dengan orang yang mengaku sebagai nabi itu?" tanya penerjemah Heraklius.
"Akulah orang yang paling dekat hubungan darahnya dengan dia," jawab Abu Sufyan.
"Mendekatlah kemari!" minta Heraklius.
Heraklius adalah penguasa Romawi Timur atau Byzantium yang ibukotanya di Konstantinopel.
Sepeninggal nabi, Khalifah Abu Bakar mendengar tentang gerakan pasukan Romawi yang membahayakan Negara Islam.
Abu Bakar mengirim pasukan di bawah komando Amr Bin Al As Suara, Bilal bin Hasanah dan Yazid bin Abu Sofyan beberapa hari sebelum Abu Bakar wafat. Pasukan muslim berhasil mengusir pasukan Byzantium untuk selamanya.