Soal Rumah Mewah Dari Pengembang Reklamasi, Anies: Yang Membuktikan Yang Menuduh

Soal Rumah Mewah Dari Pengembang Reklamasi, Anies: Yang Membuktikan Yang Menuduh
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat memberikan pemaparan mengenai "Pencanangan Hari Ulang Tahun Ke-494 Kota Jakarta" bertemakan "Jakarta Bangkit" di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/5/2021). (Dok. ANTARA).

MONITORDAY.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi soal tudingan gratifikasi rumah mewah yang diterima dari pengembang reklamasi. Ia menantang penuduh untuk menunjukkan bukti terkait  desas-desus tersebut.

"Saya tidak perlu membuktikan, yang membuktikan yang menuduh. Di mana lokasinya, nomornya seperti apa," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin (24/5/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan hal itu menjadi kesempatan awak media untuk membuktikan atas kebenaran informasi terkait gratifikasi yang diberikan pengembang reklamasi.

Diketahui, pada Sabtu (22/5/2021) di media sosial berseliweran foto sebuah rumah mewah dengan narasi rumah itu sebagai "fee" yang diberikan pengembang kepada Anies.

Dalam foto-foto yang ramai dibincangkan, rumah mewah itu disebut berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Meski demikian, isu yang sudah terlanjur tersebar itu kemudian dibantah oleh penelusuran founder Drone Emprit, Ismail Fahmi yang melacak sumber foto yang dibagikan itu.

Melalui aplikasi Drone Emprit yang merupakan sebuah sistem berfungsi memonitor dan menganalisa media sosial berbasis "big" data.

Berdasarkan penelurusannya, ditemukan fakta bahwa foto itu diambil dari sebuah situs jual beli rumah.

Adapun lokasi rumah berada di Cipayung Jakarta Timur, bukan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan seperti yang diinformasikan.

“Tutorial cara mengetahui sumber foto: - install extension Reverse Image search - klik kanan foto yg mau dicek, pilih All Search Engine - lihat Tab Yandex, lihat daftar gambar yg mirip - ketemu sumber aslinya: dari http://Rumahdijual.com," tulis Ismail Fahmi melalui Twitternya, Sabtu (22/5/2021).