Khofifah: Rekonstruksi Bangunan Terdampak Gempa Malang Diharapkan Selesai Dua Bulan

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa berharap proses recovery dan rekonstruksi bangunan rumah yang terdampak gempa Malang ditargetkan selesai dalam waktu dua bulan.
"Sesuai arahan Bapak Presiden," kata Khofifah saat meninjau lokasi terdampak gempa di Lumajang, Senin (12/4/2021).
Maka dari itu, Khofifah menyebutkan pergerakan dari seluruh SDM TNI/Polri sedang dipetakan, sesuai dengan tingkat keparahan dan kerusakan masing-masing rumah.
Menurut dia, jika kategori rusak ringan sampai sedang, maka dilakukan dengan skema swakelola.
"Untuk kategori rumah yang rusak berat, bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp 50 juta, di luar biaya pembangunan. Sedangkan untuk pembenahan fasilitas umum dan fasilitas sosial akan ditangani oleh PUPR," jelas Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga menyebutkan, untuk mempercepat proses rekonstruksi diperlukan langkah validasi yang cepat dan tepat. Sehingga jumlah dan kategori rumah terdampak gempa Malang segera diketahui.
"Kategorinya sedang atau berat, begitu pula fasum dan fasos," imbuhnya.
Selain itu, ia meminta pelaporan data bisa dilakukan dengan transparan, seperti diumumkan atau ditempel di balai desa, sehingga semua warga terdampak bisa nemastikan datanya tercatat dengan benar.
"Format data ini kami pastikan lebih detail lagi dengan validasi data yang dikordinasikan para bupati. Dan di ini paling bawah oleh kepala desa, babinsa bhabinkamtibmas dan relawan. Termasuk teman-teman media bisa me-report jika ada yang tertinggal dalam pendataan," tutur Khofifah.
Untuk mengantisipasi munculnya klaster Covid-19 di pengungsian, ujar Khofifah, pemerintah akan memberikan bantuan tunggu hunian sebesar Rp 500 ribu per bulan per rumah tangga.
Kemudian, warga yang terdampak juga diharapkan bisa menyewa rumah sembari menunggu proses rekonstruksi rumah mereka.
"Masyarakat tidak terus berada di pengungsian. Meski Covid-19 ini telah melandai, tetapi belum berhenti penyebarannya," ungkap Khofifah.