Soal Penghentian Sementara Vaksin AstraZeneca, Ridwan Kamil: Hasil Kajian Sinovac Paling Bagus

Soal Penghentian Sementara Vaksin AstraZeneca, Ridwan Kamil: Hasil Kajian Sinovac Paling Bagus
Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil/ Istimewa.

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil memastikan bahwa wilayahnya belum masuk daftar penerima vaksin COVID-19 buatan Astrazeneca, hanya masih menggunakan vaksin produksi Sinovac. 

Maka dari itu, Ridwan Kamil mengatakan, program vaksinasi di Jabar tidak terpengaruh keputusan pemerintah pusat yang menangguhkan penggunaan vaksin Astrazeneca.

"Astrazeneca masih hold karena kami tidak mendapatkan informasi bagian dari batch," kata Ridwan Kamil di Bandung, Selasa (18/5/2021).

Apalagi vaksinasi massal di Jabar kini sudah masuk pada kategori masyarakat umum dengan vaksinasi mandiri. 

Lalu, vaksinasi mandiri perdana di Jabar dijadwalkan akan dilaksanakan kepada karyawan PT Unilever Indonesia di Bekasi hari ini.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu memastikan, vaksin yang digunakan di Jabar hingga kini masih Sinovac. 

“Hasil kajian Sinovac paling bagus: sehat-sehat semuanya," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memutuskan untuk menghentikan sementara penggunaan kelompok CTMAV547 vaksin AstraZeneca karena sejumlah alasan:

1. Distribusi dan penggunaan dihentikan

Pemberhentian sementara tersebut berlaku untuk distribusi maupun penggunaan vaksin batch (kumpulan produksi) CTMAV547 AstraZeneca untuk pengujian toksisitas dan sterilitas.

Disebutkan bahwa BPOM melakukan tindakan ini sebagai bentuk upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin COVID-19 itu. Penghentian bersifat sementara sembari menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu, kata juru bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi.

2. Jumlah dosis

Vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 kini berjumlah 448.480 dosis dan merupakan bagian dari 3.852.000 dosis vaksin itu yang diterima Indonesia pada 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO. Batch vaksin AstraZeneca sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.