Soal Alokasi Dana PEN Untuk Investasi, Ini Penjelasan Satgas

Terkait sovereign wealth fund, karena arahan Presiden, khususnya untuk pembiayaan korporasi, diberikan stimulus untuk bisa meningkatkan investasi bagi korporasi di Indonesia.

Soal Alokasi Dana PEN Untuk Investasi, Ini Penjelasan Satgas
Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN), Budi Gunadi Sadikin/ Dok. BNPB

MONITORDAY.COM - Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN), Budi Gunadi Sadikin menguraikan alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional dana investasi atau sebagai sovereign wealth fund (SWF).

"Terkait sovereign wealth fund, karena arahan Presiden, khususnya untuk pembiayaan korporasi, diberikan stimulus untuk bisa meningkatkan investasi bagi korporasi di Indonesia," kata Budi dalam konferensi persnya, Rabu (25/11).

Lebih lanjut, Budi menyampaikan SWF adalah instrumen investasi, sehingga nantinya pengembangan korporasi di Indonesia bisa dibiayai investor dari luar negeri. Adapun SWF ini juga bentuk stimulus bagi korporasi.

Selain itu, ia menekankan investasi tersebut dalam bentuk investasi kepemilikan atau investasi saham, tidak investasi pinjaman yang wajib dikembalikan uangnya.

"Itu sebabnya kami melihat bahwa mekanisme investasi dari luar negeri di masa sulit seperti ini akan sangat membantu meningkatkan profil investasi Indonesia dan juga lapangan kerja di Indonesia yang memang sangat dibutuhkan oleh banyak rakyat," papar Budi.

Selanjutnya, Budi juga memaparkan beberapa realokasi anggaran dalam program PEN.

Sedangkan terkait arahan Presiden bahwa program-program ekonomi yang harus ilaksanakan ialah program yang benar-benar dapat menyerap tenaga kerja dan juga masih bisa berputar tipe usahanya di masa pandemi.

Sehingga, kata Budi, Satgas melihat terdapat peluang dalam industri pertanian dalam hal ini food estate atau lumbung pangan.

"Itu sebabnya kenapa food estate masuk (dalam anggaran PEN). Karena ini masih terus berjalan dan terus terang pertanian dan perikanan merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia terutama yang paling bawah," urainya.