SKK Migas Dorong Pengeboran Sumur Pengembangan Lebih Agresif di 2021

Pengeboran menjadi kunci penambahan produksi dan cadangan migas di Indonesia

SKK Migas Dorong Pengeboran Sumur Pengembangan Lebih Agresif di 2021
Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin/ Net

MONITORDAY.COM - Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin mengatakan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong program pengeboran pengembangan yang agresif tahun depan sebagai bagian dari program 10 tahun untuk mencapai produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan produksi gas 12 milyar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

Menurutnya,  kegiatan pengeboran pengembangan di tahun depan didorong supaya bisa meningkat dua kali lipat dari estimasi realisasi pengeboran tahun ini yaitu 268 sumur.

"Kami sedang berkoordinasi dengan Kontraktor KKS untuk mengusahakan supaya di 2021 sumur yang akan dibor bisa sekitar 600 sumur," ujar Jafee kepada wartawan, Rabu (11/11/2020).

Ditambahkannya, pengeboran menjadi kunci penambahan produksi dan cadangan migas di Indonesia. Ke depan, jumlah sumur yang dibor akan didorong  untuk terus ditingkatkan sebesar 20-30 persen per tahun. Harapannya, pada tahun 2025 sampai 2030 jumlah sumur yang dibor sekitar 1.000 - 1.100 sumur per tahun.

Jaffee menjelaskan bahwa salah satu pilar untuk mencapai target peningkatan produksi pada 2030 adalah dengan mempertahankan produksi lapangan yang sudah ada (existing fields), yang tentunya membutuhkan implementasi pemboran pengembangan yang agresif.

Ia menambahkan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Keuangan telah memberikan sejumlah insentif agar keekonomian kegiatan yang dilakukan Kontraktir KKS meningkat, sehingga gairah untuk melakukan investasi - termasuk pemboran - dapat semakin intensif.

"Kami berterima kasih atas insentif yang diberikan. Semoga pemerintah juga memperhatikan proposal kami yang lain, sehingga kegiatan semakin bergairah," tambahnya.