PROJO: Kami Sudah Tahu Persis Siapa Dalang Adu Domba Sosial

Disain instabilitas sosial yang dilakukan sangat beresiko tinggi bagi keutuhan NKRI. Jangan sampai para pemuka agama terus menerus menjadi korban.

PROJO: Kami Sudah Tahu Persis Siapa Dalang Adu Domba Sosial
"Ketum_Projo"

MONITORDAY.COM - Rentetan kejadian yang berupaya menghadirkan keresahan dan konflik horisontal dengan serangkaian peristiwa berupa teror, intimidasi dan aksi kekerasan kepada para tokoh agama dan rumah ibadah ditenggerai oleh PROJO sebagai praktek politik yang memalukan dan menyedihkan.

"Sangat terbaca polanya, aktornya, lokasinya serta praktek dan cara eksekusinya. Kami sudah tahu persis siapa dalangnya, otak dan motif politiknya," ujar Budi Arie Setiadi, Ketua Umum DPP PROJO kepada wartawan (16/2 ).

Budi mengkhawatirkan disain instabilitas sosial yang dilakukan ini, karena sangat beresiko tinggi bagi keutuhan NKRI. Kata Budi, janganlah Ulama, Pendeta, Pastor Bikshu dan para pemuka agama terus menerus menjadi korban.

Untuk menghindarkan rakyat tak berdosa menjadi korban dari ambisi dan kepentingan politik sesaat dan jangka pendek, menurut Budi, Pemerintah perlu responsif, sistematis dan solid untuk mengatasi ini semua.

 “Kami juga mendesak Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN untuk berkoordinasi dalam mengungkap aktor intelektual dari rangkaian kasus ini. Pelaku dan motifnya terlalu mudah terbaca,” kata Budi.

Budi Arie sendiri saat ini telah menginstruksikan seluruh kader, anggota dan simpatisan PROJO dari Sabang sampai Merauke untuk menjaga persaudaraan, persahabatan serta berperan aktif dalam harmoni kebangsaan berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.

"Kami juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan isu yang dapat memecah-belah persatuan nasional kita, kerukunan, solidaritas sosial dan toleransi  dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita," pungkas Budi.

"Kami juga menghimbau kepada aktor dan dalangnya untuk menghentikan aksi yg sangat mengorbankan rakyat dan umat tak berdosa. Pada waktunya pasti nanti terbongkar semuanya. Janganlah meraih kekuasaan dengan menghalakan segala cara. Bukan jamannya lagi. Rakyat sudah cerdas dan cepat paham," pungkas mantan Aktivis 98 ini.

Seperti diketahui, rangkaian peristiwa teror, intimidasi dan aksi kekerasan dimulai dari penyerangan pada Ulama, tokoh NU, dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah, Cicalengka, Bandung, KH. Umar Basri, kekerasan terhadap ulama sekaligus Pimpinan Pusat Persis, H. R. Prawoto, yang dianiaya hingga meninggal oleh orang tak dikenal, persekusi terhadap Biksu Mulyanto Nurhalim dan pengikutnya di Desa Caringin, Kec. Legok, Kabupaten Tanggerang. Lalu serangan terhadap peribadatan di Gereja St. Lidwina, Sleman yang menyebabkan Romo Prier dan pengikutnya mengalami luka berat akibat sabetan senjata tajam, perusakan masjid di Tuban, Jawa Timur. Pelecehan terhadap rumah ibadah umat beragama Hindu di Bima, NTB, lalu juga teror terhadap ulama di Pandeglang, Banten.

 

[Mrf]