Sekjen PSI Heran Presiden Tinjau Lokasi Bencana Disebut Pencitraan
Sekretaris Jendral Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menyesalkan adanya politisasi terhadap bencana yang terjadi. Seperti hal hadirnya Presiden Jokowi ke lokasi bencana Selat Sunda ada yang menyebut pencitraan.

MONITORDAY.COM - Sekretaris Jendral Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menyesalkan adanya politisasi terhadap bencana yang terjadi. Seperti hal hadirnya Presiden Jokowi ke lokasi bencana Selat Sunda ada yang menyebut pencitraan.
"Kami menyesalkan dari pihak oposisi yang melakukan politisasi terhadap penanganan bencana alam," kata Raja, dalam keterangan tertulis, Kamis (27/12).
Dia menegaskan, kehadiran Jokowi ke lokasi bencana merupakan tugas seorang presiden. Ia mengatakan bahwa negara harus hadir di tengah masyarakatnya yang membutuhkan.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu merasa heran jika hal tersebut dinilai sebagai pencitraan. Menurut dia, hal tersebut merupakan sebuah kabar negatif untuk para korban bencana alan yang terjadi.
Selain itu, Ia juga menyesalkan bagi orang yang menyebut bahwa bencana merupakan azab tuhan. Hal ini seperti kasus pada gempa yang terjadi di NTB beberpa waktu lalu. Ia menilai, hal tersebut justru akan menambah beban psikologis pada para korban.
Sebagai negara dengan mayoritas muslim, yang juga religius, Ia berkeyakinan Tuhan tidak akan menurunkan azab kepada bangsa Indonesia, Ia lebih menginginkan orang menyebutnya sebagai ujian untuk menguji ketakwaan kepada tuhannya.
"Kalau ada musibah kita sebagai orang yang beriman memahaminya sebagian ujian bukan azab, ujian untuk kesabaran dan sekaligus kerja sama antar anak bangsa, membangun solidaritas di tengah bencana, bukan malah saling menjatuhkan dan memaki," ucapnya.