Sekelompok Mahasiswa Papua Berunjuk Rasa Menolak Pengukuhan Pangdam Cenderawasih Sebagai Kepala Suku Besar Pegunungan Tengah Papua

Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Kompak, AMPTPI, dan Solidaritas Mahasiswa Papua se-Jawa dan Bali menggelar aksi didepan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Sekelompok Mahasiswa  Papua Berunjuk Rasa Menolak Pengukuhan Pangdam Cenderawasih Sebagai Kepala Suku Besar Pegunungan Tengah Papua

MONITORDAY.COM - Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Kompak, AMPTPI, dan Solidaritas Mahasiswa Papua se-Jawa dan Bali menggelar aksi didepan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Aksi tersebut digelar dalam rangka penolakan atas pengukuhan Pangdam 1702 Cendrawasih Mayjen George Elnadus Supit sebagai Kepala Suku Besar Pegunungan Tengah Papua.

"Kami menolak pengukuhan Kepala Suku Besar Pegunungan kepada Pangdam 1702 Cendrawasih, karena di pegunungan tidak mengenal istilah kepala suku besar," Ujar Korlap Aksi, Sahid dalam keterangan tertulisnya yang diterima monitorday.com.

Sahid menjelaskan, struktur masyarakat Papua yang terdiri dari kurang lebih 312 suku bangsa itu bersifat otonom satu sama lain. Ia memaparkan setiap kepala suku atau pemimpin lokal tidak memiliki otoritas yang penuh kecuali sebagai juru bicara masyarakatnya.

Oleh karena itu ia berharap Presiden Joko Widodo agar menyuruh Pangdam 1702 Cendrawasih melepas jabatan Kepala Suku Pegunungan Tengah Papua.

"Presiden Jokowi segera menyuruh Pangdam 1702 Cendrawasih Mayjen George Elnadus Supit melepas jabatan Kepala Suku Pegunungan Tengah Papua," tambahnya.

Disamping itu, ia juga menyoroti pengamanan militer yang dilakukan di Papua, menurutnya yang dibutuhkan masyarakat Papua saat ini adalah pengamanan sumber daya manusia (pendidikan), pengamanan kesehatan, pengamanan ekonomi, dan pengamanan infrastruktur.

"Sampai saat ini masyarakat Papua di pegunungan masih trauma dengan berbagai kekerasan yang dilakukan aparat keamanan di Papua pada masa lalu," tandasnya.