Sejumlah Organisasi Kemahasiswaan Prihatin Melihat Kondisi Bangsa

Sejumlah organisasi Cipayung plus menggelar dialog kebangsaan yang bertajuk Refleksi 72 Tahun Kemerdekaan Indonesia.

Sejumlah Organisasi Kemahasiswaan Prihatin Melihat Kondisi Bangsa
Mondayreview.com (Amir)

MONDAYREVIEW.COM –  Sejumlah organisasi Cipayung plus menggelar dialog kebangsaan yang bertajuk "Refleksi 72 Tahun Kemerdekaan Indonesia" yang bertempat di Yayasan Komunikasi Indonesia, Matraman - Jakarta Pusat , Kamis (24/8).

Dalam dialog tersebut dihadiri oleh Arief Wicaksana Ketua Umum Badko HMI Jabodetabeka-Banten, R. Dimas Sundawa Sekretaris PKC PMII DKI Jakarta, I Gede Nara Asnanda Ketua PD KMHDI DKI Jakarta, Theo Cosner Tambunan Koordinator Wilayah III PP GMKI.

Diskusi yang berjalan kurang lebih 2 jam berjalan dinamis. Masing-masing perwakilan organisasi dari elemen mahasiswa ini menyampaikan keprihatinan atas kondisi bangsa. Diusia kemerdekaan yang ke-72 tahun bangsa ini masih dihadapkan pelbagai persoalan pelik dalam berbagai bidang, antara lain pendidikan, kesehatan, hukum, ekonomi, budaya, politik dan lain-lain.

Kordinator Wilayah III  PP GMKI Theo Cosner menyampaikan keprihatiannya dalam bidang hukum di Indonesia. Menurutnya carut marutnya penegakan hukum berasala dari pola rekrutmen yang sudah rusak. “Sogok menyogok dalam perekrutannya sudah menjadi rahasia umum,” katanya.

Maka itu, Theo untuk membenahi carut marut ini harus diterapkan sebuah sistem yang transparan, selektif dan berbobot. Sehingga menghasilkan para penegak hukum yang berintegritas dan berkualitas.

Ketua umum Badan Koordinasi HMI Jabodetabeka-Banten Arief Wicaksana menyampaikan persoalan yang dihadapi sangatlah komprehensif. Yang paling memprihatinkan adalah budaya Indonesia yang mulai dipengaruhi oleh budaya asing. Mulai dari pendidikan sampai dengan gaya hidup. "Secara tidak langsung ini merupakan bentuk penjajahan. Dan harus dilawan,"tegasnya.

Sementara itu, I Gede Nata Asnanda Ketua PD KMHDI Jakarta menyorototi tentang situasi politik di Indonesia saat ini banyak dipengaruhi kepentingan asing. Dampaknya adalah banyak kebijakan yang dinilai sangat merugikan masyarakat Indonesia.

Selanjutnya, R. Dimas Sundawa Sekertaris PKC PMII Jabodetabeka menyoroti tentang kondisi pendidikan di Indonesia. Menurutnya untuk mengubah bangsa harus dibarengi dengan perbaikan kualits pendidikan.

“Lembaga pendidikan harus mampu mepersiapkan lulusan yang terbaik dan mampu bersaing di kanca nasional maupun Internasional,"katanya.